Doha, 16 Dzulqa’dah 1435/11 September 2014 (MINA) – Kelompok oposisi Suriah Front Nusra telah membebaskan semua tentara Fiji yang bekerja sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan.
Sebanyak 44 penjaga perdamaian diharapkan menyeberang dari Suriah ke Israel dari wilayah yang disengketakan, Al Jazeera yang berbasis di Doha melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Hari Rabu, oposisi Suriah telah memposting video di akun Twitter dan YouTube, yang menayangkan para sandera dari Fiji, di mana para sandera mengatakan mereka berharap segera dibebaskan.
Para penjaga perdamaian Fiji ditangkap di pos mereka pada bulan Agustus, sekitar 8 km dari posisi 70 tentara Filipina, yang berhasil diselamatkan menyusul serangan terhadap pos mereka di perbatasan Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tiga tahun perang saudara Suriah telah mencapai wilayah perbatasan yang dikuasai Israel bulan lalu, ketika pejuang oposisi menyerbu sebuah titik persimpangan di jalur yang telah memisahkan Israel dari Suriah sejak perang 1973 di Dataran Tinggi Golan.
Suriah dan Israel secara teknis tetap berperang. Tentara Suriah tidak diperbolehkan berada di “daerah pemisah 1973” sesuai kesepakatan gencatan senjata formal pada 1974.
Kekuatan PBB memonitor wilayah pemisahan, jalur sempit sekitar 70 km dari Gunung Hermon di perbatasan Libanon hingga perbatasan Sungai Yarmouk, Yordania.
Di wilayah perbatasan ini terdapat 1.223 tentara perdamaian dari Fiji, India, Irlandia, Nepal, Belanda, dan Filipina.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Austria, Jepang dan Kroasia memilih menarik semua pasukannya keluar dari angkatan pemantau karena situasi keamanan yang memburuk dan meluasnya perang Suriah.
Qatar yang diduga memiliki pengaruh besar terhadap kelompok oposisi Suriah, kata Fiji, secara resmi telah meminta bantuan dalam membebaskan para sandera.
Para pejabat Ameerika Serikat mengatakan bahwa Qatar memainkan peran penting dalam membujuk Front Nusra untuk membebaskan jurnalis Amerika Peter Theo Curtis bulan lalu, di mana Front telah menyanderanya sejak 2012. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon