Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oposisi Suriah Dukungan Turki Serang Desa Kurdi di Kobane

Rudi Hendrik - Rabu, 21 Juni 2017 - 13:48 WIB

Rabu, 21 Juni 2017 - 13:48 WIB

1871 Views

Kota Kobane di Suriah Utara. (Foto: AFP/BULENT KILIC)

KOBANE.jpg" alt="" width="960" height="540" /> Kota Kobane di Suriah Utara. (Foto: AFP/BULENT KILIC)

Kobane, Suriah, 26 Ramadhan 1438/21 Juni 2017 (MINA) – Kelompok oposisi Suriah yang didukung Turki pada hari Selasa (20/6) melancarkan sebuah serangan di sebuah desa Kurdi di distrik Kobane, utara Suriah.

Pemberontak yang berbasis di Aleppo Utara menembaki desa Shuyukh di Kobane dengan tembakan mortir.

“Desa itu dilanda puluhan peluru mortir, ditembak oleh kelompok Islam yang didukung Turki yang berbasis di sekitar kota Jarablus,” kata seorang aktivis media setempat kepada ARA News di Kobane yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pengeboman tersebut menyebabkan sejumlah korban luka di kalangan warga sipil dan menyebabkan penghancuran beberapa rumah di desa.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

“Serangan hari ini merupakan upaya lain oleh teroris pro-Erdogan untuk menyerang keamanan di distrik Kobane dan menargetkan orang Kurdi yang telah membebaskan daerah tersebut dari ISIS,” kata Bave Zana, seorang penduduk dari desa Shuyukh.

Kota Kobane dan ratusan desa di pedesaannya berada di bawah kendali Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi selama lebih dari dua tahun setelah dibebaskan dari kendali ISIS pada Januari 2015.

Kobane dibebaskan oleh YPG setelah lebih dari empat bulan melakukan operasi militer melawan ISIS. YPG menerima dukungan udara dan dukungan material dari koalisi pimpinan Amerika Serikat dan diperkuat oleh pasukan Peshmerga Kurdistan Irak. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda

Ekonomi
Timur Tengah
Breaking News