Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang Kristen Evangelis Didorong Danai Migrasi ke Israel

Rudi Hendrik - Rabu, 10 Maret 2021 - 10:08 WIB

Rabu, 10 Maret 2021 - 10:08 WIB

44 Views

Evangelical Christians traditionally focus on individual sin and salvation. But some are taking a wider view when it comes to addressing systemic racism.

Yerusalem, MINA – Membantu mendanai migrasi Yahudi ke Israel pernah menjadi kebanggaan bagi organisasi diaspora Yahudi, tetapi pencarian dana itu semakin “dialihdayakan” kepada kelompok Zionis Kristen Evangelis, Haaretz melaporkannya.

Biaya untuk mendapatkan migran Yahudi baru ke Israel ditanggung oleh kelompok Kristen yang sangat taat karena filantropi Yahudi untuk Israel terus mengering karena ketidakpuasan dengan negara Zionis di seluruh dunia.

Migrasi orang Yahudi ke Israel – dikenal sebagai Aliyah – adalah salah satu prinsip dasar Zionisme. Bagi orang Kristen Evangelis, “pengumpulan orang buangan” di Tanah Suci diyakini adalah kondisi pendahulu sebelum kembalinya Yesus, Armageddon, yaitu ketika semua non-Kristen, termasuk Yahudi, akan dimusnahkan, kemudian barulah masa Pengangkatan Hari Akhir.

Pendanaan Zionis Kristen atas Aliyah tidak hanya sesuai dengan agenda politik mereka, tetapi juga dilakukan dengan harapan mempercepat nubuwah Alkitab terjadi.

Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka

Mempromosikan Aliyah adalah salah satu misi kunci Persekutuan Internasional Kristen dan Yahudi, yang mengumpulkan uang hampir secara eksklusif dari kaum Evangelis.

Seperti Fellowship yang didirikan pada akhir 1980-an oleh mendiang Yechiel Eckstein, seorang rabi Ortodoks Modern dari Chicago, menyerahkan lebih dari $ 12 juta setahun kepada Jewish Agency untuk membiayai kegiatan yang berhubungan dengan Aliyah.

Haaretz menjelaskan, sulit untuk mendapatkan angka pasti tentang jumlah uang yang dikumpulkan dari Evangelis untuk Aliyah, terutama karena Jewish Agency dan Keren Hayesod enggan membagikan semua datanya.

Beberapa orang Yahudi menganggap gagasan menerima uang dari orang Kristen untuk mempromosikan migrasi ke Israel sebagai situasi yang “menyinggung dan mengecilkan hati”. Tren tersebut telah menimbulkan keprihatinan bahkan di antara orang-orang yang merupakan pendukung kuat “negara Israel”.

Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza

“Kesengsaraan keuangan Jewish Agency berasal dari penurunan berkelanjutan dalam pendanaan yang diterimanya dari federasi Yahudi,” kata harian Israel itu. “Selama 20 tahun terakhir, menurut sumber yang ditempatkan dengan baik, jumlah uang yang telah diserahkan federasi kepada Jewish Agency untuk anggaran intinya – sumber sebagian besar pengeluarannya untuk Aliyah – telah menurun lebih dari 60 persen, turun menjadi lebih sedikit dari $ 70 juta tahun lalu.”

Dikatakan bahwa alasan penurunan ini adalah karena pemuda Yahudi Amerika kurang cenderung untuk menyumbang, dan mereka lebih suka melihat uang mereka digunakan untuk kebutuhan Yahudi lokal daripada ke Israel. (T/RI-1/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia
MINA Preneur
Indonesia