Tel Aviv, MINA – Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Wilayah Pendudukan Israel B’Tselem menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh pemukim terhadap warga Palestina yang tak terhitung jumlahnya.
“Ribuan kesaksian dari warga Palestina dan tentara, buku, laporan oleh organisasi hak asasi manusia Palestina, Israel dan internasional, serta ribuan cerita media hampir tidak berpengaruh pada kekerasan pemukim terhadap warga Palestina,” laporan B’Tselem. Seperti disebutkan IMEMC News, Senin (15/11).
Tindakan kekerasan termasuk pemukulan, melempar batu, mengeluarkan ancaman, membakar ladang, menghancurkan pohon dan tanaman, mencuri tanaman, menggunakan api, merusak rumah dan mobil, hingga pembunuhan.
Militer meskipun tentara memiliki wewenang dan tugas untuk menahan dan menangkap pemukim pembuat masalah, tapi militer justru lebih memilih untuk memindahkan warga Palestina dari tanah pertanian mereka sendiri, ujar laporan organisasi tersebut.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Data terkini menyebutkan, Israel telah membangun lebih dari 280 kompleks pemukiman di Tepi Barat, yang merupakan rumah bagi lebih dari 440.000 pemukim.
Otoritas Israel juga telah mengambil alih beberapa wilayah ini dengan menggunakan cara resmi, mulai dari mengeluarkan perintah militer, mendeklarasikan wilayah tersebut sebagai tanah negara, zona tembak atau cagar alam, hingga mengambil alih tanah.
Organisasi HAM B’Tselem menyoroti kekerasan tersebut karena hanya akan mengakibatkan peningkatan eskalasi dan menjauhkan dari solusi dua negara yang damai. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina