Washington, MINA – Organisasi Advokasi Muslim terbesar di AS, CAIR, mendesak Hilton Worldwide Holdings untuk membatalkan rencananya membangun sebuah hotel di lokasi masjid di wilayah Xinjiang, China.
Rencananya, para pejabat China akan menghancurkan sebuah masjid untuk keperluan pembangunan hotel berjaringan luas tersebut.
Wakil Direktur Nasional CAIR Edward Ahmed Mitchell mengatakan, Hilton memiliki kesempatan unik untuk mengambil sikap tegas terhadap genosida yang sedang berlangsung di China terhadap Muslim Uyghur dan memberikan contoh bagi perusahaan terkemuka lainnya. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (16/6).
“Hilton harus berdiri di sisi kanan sejarah dengan mengumumkan akan membatalkan proyek ini dan menghentikan operasi apa pun di wilayah Uyghur di China sampai pemerintahnya mengakhiri penganiayaan terhadap jutaan orang yang tidak bersalah,” tegas Mitchell.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Sejak 2017, China telah melakukan pelanggaran besar-besaran dan sistematis terhadap Muslim yang tinggal di Xinjiang.
Tindakan nya itu menuai kecaman dari beberapa Negara-negara Barat, mendorong sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China.
Para pejabat Cina dituduh menempatkan orang-orang Uyghur di kamp-kamp konsentrasi yang oleh China didefinisikan sebagai pusat-pusat pendidikan ulang dan pelatihan. Beijing dengan keras menyangkal pelanggaran hak warga Uyghur. (T/Hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan