Kuala Lumpur, MINA – Organisasi-organisasi Islam Malaysia menyesali sikap Dewan Fatwa Emirat (EFC) yang mendukung normalisasi hubungan Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama oleh Mohd Azmi Abdul Hamid, Presiden Dewan Konsultasi Organisasi Islam Malaysia, Datuk Seri Syekh Ahmad Awang, Ketua Aliansi Masjid Dunia dalam Pertahanan Al Aqsa, Datuk Wira Syekh Abdul Ghani Samsudin, Ketua Sekretariat Majelis Ulama Asia, yang diterima MINA pada Ahad (16/8).
“Kami menegaskan kembali posisi kami bahwa langkah tersebut tidak hanya mengkhianati perjuangan Palestina tetapi juga merugikan kepentingan ummat khususnya di Baitul Maqdis dan Masjid Al Aqsa,” ujar pernyataan itu.
Mereka menyesalkan pemahaman Dewan Fatwa yang hanya berfokus pada otoritas penguasa yang berdaulat yang menurut mereka adalah tentang legalitas keberadaan Israel dan penindasan berkelanjutan terhadap orang-orang Palestina.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
“Kami menyatakan pendirian kami bahwa pujian Dewan atas normalisasi sebagai “benar dan pantas, perbuatan baik yang dilakukan oleh kepemimpinan UEA” adalah salah dan tidak dapat diterima,” tegasnya.
Organisasi-organisasi itu juga menganggap, Dewan telah gagal memahami agenda Zionis untuk menghilangkan kemungkinan perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.
“UEA tidak melindungi kepentingan bangsa dan rakyatnya karena Israel yang dikenal karena penipuannya akan memastikan kepentingannya didahulukan. Inilah yang terjadi dengan Yordania dan Mesir,” katanya.
Secara politis mereka berpendapat bahwa posisi yang diambil oleh Syekh Abdallah bin Bayyah, Ketua Dewan Fatwa UEA, bahwa “inisiatif adalah salah satu otoritas yang sah dari penguasa yang berdaulat”, tidak dapat diterima.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
“Kami tidak dapat memahami bagaimana Dewan menyimpulkan negara ilegal Israel dapat diakui sebagai faktor untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut. Israel berbahaya bagi perdamaian dunia dan keberadaannya ilegal,” tambahnya.
“Rekam jejak prestasi UEA dalam mendukung isu-isu Arab dan Islam, merosot menjadi nol ketika sekarang mereka bergandengan tangan untuk melanjutkan penganiayaan Israel terhadap Palestina,” pungkasnya. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih