Yerusalem, MINA – Dua organisasi wartawan, Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) dan Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), mendesak PBB untuk melakukan penyelidikan pembunuhan jurnalis Palestina oleh pendudukan Israel.
Israel sengaja menargetkan jurnalis di Palestina dan gagal menyelidiki secara menyeluruh pembunuhan tersebut, ujar pernyataan. seperti disebutkan MEMO, Rabu (9/12).
Ini termasuk pembunuhan Ahmed Abu Hussein pada 2018, Yaser Murtaja, dan pembantaian Muath Amarneh pada 2019 dan Nedal Eshtayeh pada 2015, kedua fotografer tersebut ditembak matanya oleh penembak jitu Israel.
Mereka juga mendesak Irene Khan, Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan berekspresi, dan Agnès Callamard, Pelapor Khusus untuk eksekusi di luar hokum, untuk menyelidiki diskriminasi endemik dan sistematis yang membatasi pekerjaan jurnalis Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Selama bertahun-tahun dunia telah mendokumentasikan dan menyesalkan pembunuhan jurnalis Palestina oleh pasukan Israel dan diskriminasi harian yang mereka hadapi,” kata Sekretaris Jenderal IFJ, Anthony Bellanger.
“Kata-kata tidak lagi cukup. PBB harus mengambil tindakan dan menunjukkan bahwa mereka tidak akan berpangku tangan dan membiarkan ketidakadilan terus berlanjut tanpa tantangan,” lanjutnya.
IFJ dan PJS telah lama mendokumentasikan pelanggaran hak jurnalis di wilayah pendudukan Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya