Ramallah, MINA – Rayyan al-Ali, ahli patologi Palestina mengatakan, wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh menderita luka robek di otak dan patah tulang tengkorak setelah terkena tembakan saat meliput serangan militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5).
“Peluru itu telah menyebabkan robekan total pada otak dan tulang tengkorak,” sebut al-Ali dalam konferensi pers setelah melakukan otopsi pada tubuh Abu Akleh, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (13/5).
Direktur Institut Kedokteran Forensik di Universitas An-Najah di kota Nablus itu juga mengatakan, Abu Akleh ditembak pada jarak lebih dari satu meter.
Al-Ali menambahkan, jenis peluru yang digunakan dalam penembakan itu akan diperiksa oleh laboratorium kriminal untuk menentukan senjata yang digunakan dalam pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Abu Akleh lahir di Yerusalem pada 1971 dan memperoleh gelar BA dalam bidang jurnalisme dan media dari Universitas Yarmouk di Yordania. Dia juga memegang kewarganegaraan Amerika Serikat.
Wartawan lain, Ali Al-Samoudi, mendapatkan tembakan di punggung, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Saluran Al Jazeera yang berpusat di Doha menuduh pasukan Israel dengan sengaja membunuh reporternya dengan darah dingin. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza