Yerusalem, MINA – Otoritas pendudukan Israel (IOA), Senin (12/12) memperpanjang perintah yang melarang aktivis terkemuka Yerusalem, Nihad Zighayer dan Nasser Al-Hadmi untuk mengadakan perjalanan.
Menurut sumber lokal di kota suci itu, IOA memperpanjang larangan perjalanan Zighayer selama sebulan dan juga memberikan ancaman akan melarang perjalanannya ke luar negeri selama enam bulan kemudian.
“Zighayer ditangkap pada 5 Juni 2017 sekembalinya ia ke Yerusalem dari Arab Saudi untuk melaksanakan umroh,” demikian terang sumber itu seperti dikutip dari Palinfo.
Saat itu, IOA menuduh Zighayer aktif dalam kelompok yang disebutnya “Pemuda Masjidil Aqsa” dan mengeluarkan putusan pengadilan yang memerintahkan penahanannya selama 35 bulan.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Setelah menyelesaikan masa hukumannya, IOA menunda pembebasannya selama beberapa hari, kemudian memutuskan untuk membebaskannya Mei lalu, tetapi kemudian dia mendapat penganiayaan oleh polisi Israel.
Setelah dibebaskan, lanjut sumber itu, Zighayer diusir dari Yerusalem dan Masjidil Aqsa, kemudian dilarang bepergian ke luar kota selama sembilan bulan.
Zighayer bekerja sebagai pemandu bagi para peziarah Yerusalem yang mengunjungi Makkah di Arab Saudi dan dianggap sebagai salah satu tokoh Palestina yang aktif dan berpengaruh di Yerusalem.
Pada hari yang sama, IOA juga memanggil Nasser Al-Hadmi, seorang Kepala Komite Yerusalem dalam Melawan Yudaisasi.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
IOA memberinya perintah yang melarang perjalanannya selama satu bulan yang memungkinkan larangan itu akan diperpanjang kembali selama enam bulan kedepan.
Juni lalu, Hadmi menerima pemberitahuan dari polisi Israel yang mencegah perjalanannya selama satu bulan yang berkemungkinan dapat diperpanjang jika dilanggar.
Dia dilarang bepergian ke luar negeri sekitar empat tahun lamanya karena perannya yang cukup berpengaruh dalam melindungi kota suci Yerusalem dari Yudaisasi.
Agustus lalu, IOA juga memutuskan untuk memberlakukan pembatasan baru terhadap pergerakan dan interaksi Hadmi di kota suci.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Menurut keputusan itu, Hadmi diusir dari Yerusalem timur dan dilarang menghubungi tokoh-tokoh tertentu Yerusalem selama enam bulan. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel