Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAI Instrumen Transformasi Nilai-nilai Luhur

Risma Tri Utami - Jumat, 20 Mei 2016 - 17:21 WIB

Jumat, 20 Mei 2016 - 17:21 WIB

437 Views ㅤ

Bengkulu, 12 Sya’ban 1437/20 Mei 2016 (MINA) – Kasubdit PAI pada SMP, Nifasri mengatakan program pemberian bantuan beasiswa kualifikasi S1 dan S2, serta diadakannya pelatihan-pelatihan bagi guru-guru PAI pada sekolah, tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru PAI, agar mampu menjadikan peserta didiknya taat beragama, gemar beribadah, dan melakukan hal-hal yang baik.

“Kegiatan kita ini luar biasa. Ada beasiswa S1, S2, dan InsyaAllah nanti ada S3, pelatihan-pelatihan, dan lain-lain. Semuanya itu tujuannya adalah bagaimana guru bisa membuat anak didiknya taat beragama, gemar beribadah, dan melakukan yang terbaik. Kalau dalam bahasa UU-nya, adalah menciptakan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Nifasri saat acara pembukaan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru PAI pada Sekolah Angakatan 10 di The Madeline Hotel, Bengkulu, Kamis (19/5). Demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 19-21 Mei 2016 diikuti oleh 50 guru PAI pada SMP dari 10 Kabupaten atau Kota di wilayah Provinsi Bengkulu. Dengan mengikuti kegiatan ini, Nifasri berharap guru PAI nantinya mampu mengembangkan bahan ajar, mampu menulis karya tulis ilmiah/PTK, mampu mengembangkan model-model pembelajaran yang menarik, dan mampu membuat media pembelajaran berbasis ICT.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Guru Agama, dalam hal ini harus mampu mengembangkan dirinya, baik kualifikasi maupun kompetensi. Sehingga dalam melaksanakan pembelajaran menjadi lebih percaya diri dan profesional. Jika tidak, akan tereliminasi oleh sumberdaya lain yang lebih tinggi kualifikasi dan memadai kompetensinya. Terlebih lagi sekarang ini, di era MEA, di mana tenaga pendidik nanti tidak hanya dari Indonesia saja, tetapi seluruh negara-negara Asean ikut bersaing dan berkompetisi dalam mewarnai dunia pendidikan,” tegasnya.

Pada kesempatan terakhir, Nifasri berharap, ke depan, PAI bisa dijadikan intrumen transformasi nilai-nilai luhur, sehingga mampu membentuk karakter peserta didik yang baik. (T/ima/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Kolom
Kolom
Khadijah