Wamenag: Empat Indikator Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Agama Islam

Bekasi, MINA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, Pelajaran Agama Islam () ini menjadi instrumen untuk mendiseminasi dan memiliki empat indikator tentang moderasi beragama yang bisa dijabarkan dalam soal ujian PAI.

“Gunakanlah mata pelajaran Agama Islam ini menjadi instrumen untuk mendiseminasi moderasi beragama dan Pastikan jangan sampai ada soal-soal ujian yang justeru kontraproduktif dengan moderasi beragama,” kata saat menutup Rakor Penyelenggaraan Ujian PAI pada Sekolah di Bekasi.

Indikator tentang moderasi beragama tersebut meliputi: Pertama, komitmen kebangsaan. Ini diwujudkan dengan penerimaan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Konstitusi UUD 1945 serta berbagai regulasi turunannya, demikian keterangan yang diterima MINA Sabtu (27/2).

“Komitmen kebangsaan juga dapat diterjemahkan sebagai cinta tanah air,” jelasnya.

Kedua, toleransi yaitu sikap menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, serta menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama. Sikap toleransi tersebut sama sekali bukanlah menyamakan semua agama atau mempercampuradukkan agama.

“Toleransi adalah kita meyakini akan agama dan keyakinan kita sebagai sebuah kebenaran, dan pada saat yang sama kita menghargai atau menghormati atas keyakinan atau agama orang lain yang berbeda,” lanjutnya.

“Kita memiliki sebuah pendapat sebagai sebuah kebenaran, dan pada saat yang sama kita juga menghormati jika ada pendapat orang lain yang berbeda,” tambahnya.

Kemudian, indikator moderasi beragama yang ketiga adalah anti-kekerasan. Yakni, menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung perubahan yang diinginkan.

“Indikator keempat adalah adanya penerimaan dan ramah terhadap tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama,” ujarnya.

Ia berharap, soal ujian PAI bisa menggali pemahaman dan karakter siswa terkait empat indikator moderasi beragama itu. Bukan sebaliknya, soal ujian PAI malah mencerminkan muatan yang berlawanan dengan semua itu.

Ia berpesan, khusus untuk memastikan soal-soal ujian Pendidikan Agama Islam pada sekolah disusun dengan baik dan benar dan jangan sampai ada kegaduhan yang tidak perlu,” tegasnya. (R/SH/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.