Makassar, MINA – Pakar Neurosains Spiritual dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Dr. Iqbal Basri, M.Kes, Sp.S, mengatakan terdapat banyak hubungan antara sistem syaraf dengan Al-Quran.
“Al-Quran jika kita pelajari, hafalkan kemudian pahami dan kaitkan dengan sains, akan banyak kita temukan hikmah yang terdapat di dalamnya, terlebih jika dikaitkan kepada sistem syaraf,” ujarnya, demikian rilis yang diterima MINA, Rabu (27/3).
Menurutnya, akal yang Allah berikan kepada manusia memiliki keistimewaan, terlebih jika dikaitkan dengan Al-Quran.
“Saat kita menghafalkan Al-Quran, memori otak akan bekerja dan kecerdasan juga akan berjalan dengan optimal,” jelasnya.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Dalam ilmu neurosains, Iqbal mengatakan, jika kita membiasakan otak terus bekerja sejak dini, maka di masa mendatang dia akan mudah dalam menerima semua pelajaran.
“Karenanya sangat baik jika sejak dini kita mengajarkan anak kita menghafal Al-Quran, begitu masuk SD dia akan dengan mudah menerima pelajaran yang lain,” katanya.
Ahli saraf dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makasar itu mengatakan, sebuah penelitian di Malaysia dengan menggunakan EEG (alat ukur gelombang otak) mengambil 28 sampel orang non-Muslim dengan mendengarkan Al-Quran dan musik klasik, hasilnya menunjukkan gelombang otak menurun yang artinya jiwa seseorang tersebut tenang.
“Pada saat kondisi gelombang otak yang turun menjadi gelombang Alpha menunjukkan kondisi optimal untuk fungsi syaraf kita agar berfungsi dengan bagus,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Dosen Anatomi Syaraf Unhas itu menambahkan bahwa ilmuwan seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd pernah berjaya karena bisa menguasai banyak ilmu disebabkan mereka berpedoman pada Al-Quran.
Menurutnya mempelajari ilmu kemudian mengaitkannya dengan Al-Quran akan menambahkan nilai lebih kepada seorang ahli atau ilmuwan.
Iqbal menambahkan masih banyak hubungan antara Al-Quran dan sistem syaraf yang belum diketahui banyak orang. Semua akan dijelaskannya saat memberikan materi pada acara “Seminar Internasional Kesehatan Islami, Kupas Tuntas Kesehatan ala Rasulullah” yang akan diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah Bin Masud pada 27 April 2019 mendatang.
Seminar Kesehatan ala Rasulullah
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Seminar yang akan diselenggarakan di Hotel Sheraton Bandar Lampung tersebut mengundang beberapa ilmuwan sebagai pembicara.
Dr. Muhammad Iqbal Basri, M.Kes. Sp.S akan menjadi salah satu pembicara dengan tema “Al-Quran dan hubungannya dengan sistem Syaraf (neurosains)”.
Proff DR Abdul Aziz Al Safi bin Ismail dari Fakultas Kedokteran Lincoln University College Malaysia dengan tajuk “Pengobatan Rasulullah dalam tinjauan Sains”.
Pembicara lainnya adalah H. Agung Yulianto, SE, Ak. M.KomD, Direktur Utama PT.HPAI dengan judul “Prospek Penyediaan Produk Halal di Indonesia”.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Sementara sebagai Keynote Speaker adalah Ketua Dewan Penasehat STSQABM Kh.Yakhsyallah Mansur, “Konsep kesehatan dalam perspektif Islam”.
Seminar ini mengajak seluruh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kota, Kepala kepala Rumah Sakit Lampung, Anggota IDI se-Lampung, Anggota IAI se-Lampung, Praktisi Herbal, Fakultas Kedokteran, Perguruan Tinggi Kesehatan, Perguruan Tinggi Farmasi, Mahasiswa SQABM, Dewan Imamah, Dokter dan tenaga medis internal untuk berpartisipasi dalam acara ini. (R/Ial/B01/P1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal