Islamabad, MINA – Pemerintah Pakistan di Islamabad mengatakan, pihaknya memiliki hak untuk menanggapi serangan udara India di wilayahnya pada Selasa pagi (26/2).
Pemerintah Pakistan telah mengadakan pertemuan dengan otoritas komando nuklir utamanya setelah pelanggaran wilayah udara oleh jet-jet India terjadi, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.
Serangan udara India menyerang di dekat desa utara Jaba, Pakistan, saksi dan militer Pakistan mengatakan, terletak sekitar 10 km barat perbatasan dengan Kashmir yang dikelola Pakistan, dan 60 km dari Garis Kontrol yang memisahkan Kashmir yang dikelola India dan Pakistan.
Kementerian Luar Negeri di New Delhi menyebut serangan itu sebagai “non-military pre-emptive action” terhadap kelompok bersenjata Jaish-e-Mohammed (JeM), yang kurang dari dua pekan lalu membunuh 42 personel pasukan India di Kashmir selatan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Namun, Pakistan membantah klaim tersebut dengan mengatakan bahwa India “berbohong” dan tidak ada korban yang diakibatkan serangan itu.
“Bahkan tidak ada satu pun bata di puing-puing itu,” kata Juru Bicara Militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor pada konferensi pers di markas militer di Rawalpindi.
“Jika ada infrastruktur di sana, maka akan ada puing-puing. Mereka mengatakan (ratusan) orang terbunuh, saya katakan bahwa jika bahkan ada 10 orang, akan ada beberapa mayat di sana.”
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale di New Delhi mengatakan, sejumlah besar teroris JeM, pelatih, komandan senior dan kelompok-kelompok jihad yang sedang dilatih berhasil dilenyapkan dalam operasi itu. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam