Gilgit-Baltistan, MINA – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Ahad (1/11) mengumumkan, pemerintahnya memutuskan memberikan status “provinsi sementara” kepada bagian dari Kashmir yang dikelola Pakistan.
India yang mengelola dua pertiga dari Kashmir mengecam status yang diusulkan dari apa yang disebut Islamabad sebagai Gilgit-Baltistan itu.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada rakyat Gilgit-Baltistan atas keputusan yang telah kami buat untuk memberikan status provinsi sementara kepada Gilgit-Baltistan, yang telah menjadi tuntutan lama mereka,” kata Khan pada pertemuan publik selama kunjungan ke wilayah Himalaya yang indah bersama sekitar 1,2 juta warga daerah itu, VOA melaporkan.
Khan tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan dalam pidatonya yang disiarkan televisi secara nasional bahwa keputusan itu berada dalam cakupan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Kashmir.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Kunjungan Khan ke Gilgit-Baltistan dilakukan menjelang pemilihan dewan legislatif wilayah utara pada 15 November.
Saat menanggapi pengumuman pemimpin Pakistan tersebut, Pemerintah India kembali menegaskan bahwa wilayah Himalaya merupakan bagian integral dari India.
“Pemerintah India dengan tegas menolak upaya Pakistan untuk membawa perubahan material ke bagian wilayah India, di bawah pendudukan ilegal dan paksa,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava di New Delhi.
Gilgit-Baltistan adalah satu-satunya jalur darat Pakistan ke Cina dan berada di pusat proyek pembangunan infrastruktur bernilai miliaran dolar yang sedang berlangsung yang bertujuan memperdalam konektivitas ekonomi antara dua sekutu setia tersebut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj News Agency (MINA)