Ramallah, MINA – Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) dan Otoritas Moneter Palestina (PMA), Senin (25/12) mengumumkan hasil awal neraca pembayaran Palestina untuk kuartal ketiga tahun 2022 dengan defisit AS$604 juta dalam neraca berjalan (barang, jasa, pendapatan , transfer saat ini).
Defisit tersebut terutama dipicu oleh defisit neraca perdagangan barang yang mencapai $2.113 juta, serta defisit neraca jasa yang mencapai $352 juta.
Menurut WAFA, surplus dalam akun pendapatan (kompensasi karyawan dan pendapatan investasi) berjumlah $1.093 juta, kata mereka. Surplus ini karena adanya kompensasi karyawan yang bekerja di Israel yang mencapai $1.063 juta.
Adapun pendapatan investasi yang diterima berjumlah $74 juta; terutama disebabkan oleh pendapatan yang diterima dari investasi portofolio di luar negeri, selain bunga yang diterima dari deposito Palestina di bank-bank di luar negeri.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Transfer saat ini mencapai nilai surplus sebesar $768 juta, kata PCBS dan PMA, di mana transfer saat ini untuk sektor pemerintah merupakan 29% dari total transfer dari luar negeri, sedangkan persentase transfer ke sektor lain mencapai 71%. Transfer donor saat ini merupakan 25% dari total transfer dari luar negeri.
Hasil awal menunjukkan nilai surplus pada neraca modal dan finansial sebesar $407 juta, terutama disebabkan oleh surplus pada neraca finansial sebesar $294 juta. Ada peningkatan aset cadangan di PMA sebesar $175 juta, dibandingkan dengan penurunan sebesar $34 juta pada kuartal sebelumnya. (T/ara/B03/P1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina