New York, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (26/9) mendesak masyarakat internasional untuk mengakhiri agresi Israel di Palestina.
“Apa yang akan Anda lakukan jika seseorang mencoba mengambil tanah negara Anda dan bagaimana reaksi Anda,” kata Abbas kepada Majelis Umum PBB, Anadolu Agency melaporkan.
“Komunitas internasional harus menegakkan tanggung jawabnya untuk mengakhiri agresi dan kesombongan ini,” kata Abbas.
“Sudah waktunya untuk mengimplementasikan resolusi yang Anda adopsi, jika tidak semua resolusi ini tidak ada gunanya,” tambahnya.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Abbas menegaskan, Palestina tidak akan menyerah pada pendudukan Israel dan ia mengharapkan PBB untuk menerapkan hanya satu resolusi dari banyak yang diambil tentang Palestina.
Ia juga mengatakan Palestina adalah “pemain konstruktif” di komunitas internasional dan pantas menjadi anggota penuh PBB.
“Yerusalem akan selalu tetap menjadi ibukota abadi Palestina terlepas dari skema dan tindakan apa pun,” katanya dan menegaskan kembali dukungannya untuk solusi dua negara.
Lebih lanjut ia mengatakan, Yerusalem tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah yang abadi, dengan rakyat Palestina berharap Yerusalem Timur yang diduduki oleh Israel sejak 1967 pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Abbas mendukung negosiasi perdamaian yang disponsori PBB antara kedua belah pihak, dan menegaskan dia tidak akan menerima mediasi AS.
Proses perdamaian Israel-Palestina runtuh pada pertengahan 2014 karena Israel terus menolak untuk menghentikan pembangunan permukiman Tepi Barat dan menerima perbatasan pra-1967 sebagai dasar untuk solusi dua negara.
Abbas telah mengesampingkan peran apa pun untuk Washington dalam negosiasi damai sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017.
“Pendudukan Israel pasti akan berakhir dan Palestina akan terus menyerukan penghormatan terhadap hak-haknya,” pungkasnya. (T/Ast/P1)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)