Doha, MINA – Kedutaan Besar RI (KBRI) Doha berpartisipasi dalam acara “Katara Celebrations During the World Cup 2022″ yang diadakan oleh Katara Cultural Village Foundation Qatar, yang bekerja sama dengan beberapa kedutaan besar yang ada di Qatar.
Indonesia menampilkan pameran batik “The Exotic Indonesia Batik Exhibition” pada 1 sampai 8 Desember 2022.
Dalam keterangan pers KBRI Doha, Rabu (13/12), acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam kunjungan kerjanya ke Qatar.
Dalam sambutannya, Sandiaga mengatakan, pemerintah Indonesia serius memperhatikan pengembangan batik di tanah air. Batik bukan hanya merupakan budaya adiluhung, namun juga memiliki efek ekonomi yang siginifikan.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan menyampaikan kegembiraannya atas terselenggaranya pameran batik ini di Qatar.
“Ini adalah inisiatif yang dipimpin pemerintah untuk membantu industri kreatif tanah air pulih dari efek COVID-19,” katanya.
Ia menjelaskan, selain menampilkan sekitar 42 lembar kain batik dari seluruh penjuru Nusantara, pameran ini juga menawarkan pengalaman mencoba batik bagi pengunjung menggunakan alat cap batik dan batik lukis.
Menariknya, ada satu lembar kain batik bertemakan Piala Dunia yang dibuat khusus untuk pameran ini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
Batik itu memuat tulisan “FIFA World Cup Qatar 2022” dan trofi Piala Dunia, serta dihiasi dengan berbagai aksen khas Qatar, seperti dallah atau teko ikonik di kawasan Corniche, kerang bermutiara yang menjadi ikon kawasan The Pearl, burung falcon, dan bangunan kompleks kebudayaan Katara, yang mengelilingi siluet orang-orang bermain sepak bola. Pembuatan batik tersebut diketahui menghabiskan waktu hingga delapan bulan.
Tradisi batik Indonesia telah mendarah daging pada hidup masyarakat Indonesia sejak abad kelima. Setiap pola batik punya karakteristik masing-masing, dan digunakan dalam perjalanan sakral kehidupan manusia: kelahiran, pernikahan, dan kematian. Melalui partisipasi publik masyarakat Indonesia, batik pada akhirnya dikukuhkan sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) pada tahun 2009. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah