Keberhasilan Timnas Maroko Sukses Melaju ke Perempat Final Piala Dunia 2022

(Doc. AFP)

Jakarta, MINA – Ada tiga faktor keberhasilan yang memberi kejutan dan sukses melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2022.

Tim berjulukan Singa Atlas ini sukses menyingkirkan timnas Spanyol lewat babak adu penalti yang berlangsung di Education City Stadium pada Selasa (6/12) lalu.

Bermain tanpa gol pada waktu normal dan babak extra time, timnas Maroko mengakhiri laga dengan kemenangan 3-0. Kiper timnas Maroko, Yassine Bounou menjadi bintang lapangan usai menggagalkan tiga penendang timnas Spanyol.

Keberhasilan ini tak lepas dari beberapa hal yang mendasarinya. Berikut ada tiga faktor yang menjadi alasan penampilan gemilang Maroko di Piala Dunia 2022, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (8/12).

1. Dukungan keluarga.

Kebijakan Walid Regragui sebagai pelatih dan presiden Federasi Sepak Bola Maroko, Fouzi Lekjaa, untuk memberikan kebebasan para pemain membawa keluarga terbukti manis.

Keduanya mempersilakan para pemain untuk memilih siapa saja yang bisa dibawa untuk memberikan dukungan khusus saat Maroko bermain.

Contohnya, pemain seperti Achraf Hakimi beberapa kali tertangkap kamera mendatangi ibunya selepas laga untuk sekadar mencium dan berterima kasih.

Walid Regragui sendiri sebagai pelatih membawa ibunya, Fatima, yang tak pernah keluar dari Paris (tempat tinggalnya) selama 50 tahun, hanya untuk menyemangati anaknya.

“Sepanjang karirnya sebagai pemain dan sebagai pelatih, saya tidak pernah bepergian untuk menontonnya,” tutur Fatima, kepada Arriyadia.

“Saya telah tinggal di Prancis selama lebih dari 50 tahun dan ini adalah kompetisi pertama saya meninggalkan Paris,” kata Fatima lagi.

Adanya dukungan dari keluarga secara langsung berhasil dibuktikan oleh Maroko dengan bermain gemilang di Piala Dunia 2022.

2. Keuntungan dukungan langsung para penonton ke stadion.

Setidaknya, ada 15.000 jiwa yang tinggal di Qatar dan dari berbagai belahan dunia datang untuk mendukung secara langsung.

Ingar-bingar dukungan di stadion berupa peluit, teriakan semangat, pukulan drum, hingga nyanyian memberi motivasi tambahan bagi para pemain.

Regragui sendiri mengungkapkan bahwa timnya tidak akan bisa melaju jauh tanpa adanya dukungan dari para penonton di stadion.

Ditambah lagi, dukungan dari publik Maroko juga memberikan semangat bagi para pemain untuk bisa mencetak sejarah.

3. Faktor letak negara akibat diaspora

Pertandingan melawan timnas Spanyol memiliki sejarah tersendiri bagi Maroko yang terletak dekat. Secara konteks sosiologis, banyak pemain Maroko yang memiliki kewarganegaraan ganda sebagai diaspora  (warga yang  menyebar di luar negeri).

Ada 14 nama dari total 26 pemain timnas Maroko yang merupakan hasil bakat dari diaspora. Banyak para pemain timnas Maroko yang lahir dari wilayah Eropa Barat seperti Belgia, Prancis, Belanda, hingga Belgia.

Ini menjadikan kemudahan bagi mereka untuk menimba ilmu di Eropa yang dianggap lebih maju dibandingkan benua lainnya dalam urusan sepak bola.

Kemenangan ini membuat Maroko menjadi negara keempat asal Afrika yang berhasil menjejakkan kaki di babak delapan besar. Sebelumnya, Kamerun menjadi negara pertamanya yang melakukamnya pada 1990 lalu, disusul oleh Senegal (2002) dan Ghana (2010). (R/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.