Panama City, 18 Ramadhan 1428/13 Juni 2017 (MINA) – Panama pada Senin (12/6) memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan beralih ke Cina dengan menerima kebijakan satu Cina (one China policy).
Kebijakan satu Cina, yakni hanya menjalin hubungan diplomatik Republik Rakyat Cina, merupakan syarat mutlak yang ditetapkan oleh pemerintah di Beijing.
“Mengingat kepentingan dan keinginan kedua bangsa, Republik Panama dan Republik Rakyat Cina telah memutuskan untuk saling mendukung, sejak tanggal penandatanganan dokumen ini, mengakui satu sama lain, pembentukan hubungan diplomatik di tingkat duta besar,” Kata nota yang disampaikan seperti dimuat Channel NewsAsia yang dikutip MINA.
Setelah berpuluh-puluh tahun berpihak pada Taiwan, Panama sekarang “mengakui bahwa hanya ada satu China di dunia” dan Taiwan membangun wilayah yang tak dapat dipisahkan dari wilayah Cina.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Sejak hubungan baru dengan Beijing dimulai Senin (12/6), hubungan diplomatik antara Panama dan Taiwan berakhir.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah Beijing memulai pembangunan pelabuhan kontainer tahun lalu, dengan fasilitas gas alam, di Provinsi Colon, Panama.
Taiwan, yang dianggap sebagai provinsi yang memberontak oleh Beijing, diakui oleh sekitar 20 negara, mayoritas negara-negara kecil, di seluruh dunia. Isu statusnya telah meningkat lagi dengan terpilihnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Panama lama telah menekankan bahwa pihaknya memiliki hubungan diplomatik dengan Taipei dan perusahaan komersial dengan Beijing.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Saat ini, kapal-kapal Cina adalah nomor dua pengguna Terusan Panama, sumber pendapatan utama negara Amerika Tengah itu.
Panama selama bertahun-tahun menerima bantuan jutaan dolar untuk dana kerjasama dari Taipei. Tapi secara bersamaan ditekan selama beberapa dekade oleh Beijing untuk mengadopsi pendiriannya. (T/R11/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza