Jakarta, MINA – Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya (Laksdya) TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., CHRMP menyatakan, kualitas religi prajurit adalah faktor penting dan fundamental dalam membangun sumber daya manusia TNI Angkatan Laut yang tangguh.
Laksdya TNI Denih Hendrata mengatakan hal itu dalam sambutan Peringatan Tahun Baru Islam 1446/2024 di Masjid Al-Muttaqin Mako Koarmada RI, Jakarta Pusat, Ahad (11/8).
“Kita harus terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan, kualitas religi prajurit. Ini fundamental dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh. Prajurit yang kuat dalam beragama akan dapat menjaga Indonesia dengan baik,” ujarnya.
Dia mengharapkan, dengan semangat peringatan tahun baru Islam hendaknya dapat meningkatkan kualitas hidup, kualitas material, kualitas intelektual, kualitas moralitas dan kualitas spiritual.
“Kita harus pandai memaknai peringatan tahun baru Islam untuk meningkatkan keimanan, bukan seremonial belaka. Memahami latar belakang hijrah Nabi sebagai dasar penyusunan Kalender Islam yang berlaku sepanjang masa hingga saat ini,” lanjut Laksdya Denih.
“Jadikan semangat untuk perubahan yang lebih baik lagi, menuju Indonesia Emas 2045, melalui pengabdian kita kepada bangsa dan negara sebagai bagian dari ibadah, dengan ikhlas dan sunggguh-sungguh,” imbuhnya.
Dia berharap agar semangat hijrah, keimanan dan ketakwaan terus digelorakan melalui media secara luas.
Tausiyah Hijrah
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Acara tausiyah diisi oleh KH Abul Hidayat Saerodjie, Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dalam tausiyahnya, KH Abul Hidayat mengajak jamaah untuk mengintrospeksi keinsafan diri sebagai hamba Sang Pencipta.
Sebagai bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa, KH Abul Hidayat juga mengingatkan agar dalam menjalani hidup sesuai dengan nafas dan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Terlebih menyongsong Indonesia Emas 2045, syaratnya adalah harus didukung oleh penduduk yang beriman dan bertakwa. Dengan masyarakat yang religius, Indonesia akan tumbuh damai dan makmur dalam ridha Allah,” lanjutnya.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
KH Abul Hidayat juga mengungkapkan bagaimana puluhan personilnya dari jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah bersedia menjadi relawan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, bekerjasama dengan MER-C (Medical Emeregency Rescue Committee), adalah karena panggilan keimanan dan kemanusiaan yang universal.
Dia juga menyampaikan, mengingat kondisi terkini, akan dibangun Rumah Sakit Ibu dan Anak, yang dikoordinir oleh Maemuna Center Indonesia (MAECI).
Acara peringatan Tahun Baru Islam tersebut diikuti dengan Santunan untuk 150 santri yatim dan dhuafa binaan Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.