Riyadh, MINA – Para jenderal yang bertikai di Sudan menyetujui gencatan senjata baru 72 jam mulai Ahad (18/6), kata mediator AS dan Arab Saudi, setelah pertempuran diintensifkan dengan serangan udara mematikan di Khartoum dan eksodus para korban dari Darfur melewati perbatasan ke Chad.
Serangan udara terbaru menewaskan 17 warga sipil, termasuk lima anak-anak, di Ibu Kota pada Sabtu, kata kelompok warga.
Petugas medis di Chad melaporkan bahwa ratusan orang terluka dari Darfur mencari pengobatan.
Beberapa gencatan senjata telah disepakati sebelumnya, tetapi dipatahkan selama perang dua bulan tersebut, termasuk setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada kedua jenderal setelah upaya sebelumnya gagal pada akhir Mei.
Baca Juga: Oslo Tuan Rumah Pertemuan Ketiga Koalisi Global untuk Krisis Palestina
Gencatan senjata 24 jam dari 10 Juni hingga 11 Juni memberi penduduk Khartoum jeda singkat dari serangan udara dan pertukaran artileri yang telah merusak seluruh lingkungan Ibu Kota, tetapi pertempuran dilanjutkan dalam waktu 10 menit setelah gencatan senjata berakhir.
“Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan perwakilan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) tentang gencatan senjata di seluruh Sudan untuk jangka waktu 72 jam,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, Sabtu malam.
Gencatan senjata akan mulai berlaku pada Ahad pukul 6 pagi (0400 GMT), kata para mediator.
PBB mengatakan, rekor 25 juta orang – lebih dari setengah populasi Sudan – membutuhkan bantuan. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Joe Biden: Tiongkok dan Rusia Ingin AS Terjebak di Afghanistan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang