Baku, MINA – Para pemimpin berbagai agama di Azerbaijan mengeluarkan pernyataan bersama, Sabtu (17/10), yang isinya mengecam keras serangan Armenia terhadap permukiman sipil negara itu.
Mufti Besar Muslim Kaukasus Allahsukur Pashazadeh, Uskup Gereja Ortodoks Rusia Alexandr, Pemimpin Komunitas Yahudi Pegunungan Milikh Yevdayev, Presiden Komunitas Yahudi Eropa-Baku Aleksandr Sharovsky dan pemimpin Christian Alban Udi, Robert Mobili, berkumpul bersama untuk mengecam serangan Armenia.
Dalam pertemuan tersebut, Pashazadeh mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, mereka mendambakan pembebasan wilayah pendudukan Nagorno Karabakh, yang juga dikenal sebagai Karabakh Atas. Anadolu Agency melaporkan.
Sementara itu, Uskup Ortodoks Rusia Alexandr mengatakan, konflik Azerbaijan-Armenia tidak memiliki karakteristik agama.
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris
Ia menambahkan, gencatan senjata yang disepakati pada 10 Oktober di Moskow memberi harapan, tetapi dilanggar oleh Armenia dengan serangannya terhadap warga sipil di provinsi Ganja tersebut.
Alexandr menekankan bahwa anggota dari semua agama di Azerbaijan dapat dengan bebas memenuhi kewajiban agama mereka di negara ini. Termasuk Gereja Armenia di ibu kota Baku yang tetap dipertahankan.
Pemimpin Yahudi pegunungan Mobili, menekankan, komunitasnya mendukung operasi Azerbaijan, dan berdoa untuk keberhasilannya.
Mobili mencatat, Armenia mencoba membingkai konflik tersebut sebagai “perang agama”, namun dunia tahu bahwa itu adalah “perang tanah air”.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
Pernyataan bersama juga menuntut implementasi resolusi DK PBB, yang menetapkan keluarnya tentara Armenia dari wilayah Azerbaijan yang diduduki, tanpa syarat. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang