Paris, 16 Syawal 1438/10 Juli 2017 (MINA) – Puluhan pemimpin agama menaiki bus di Champs Élysées di Paris, Perancis, pada Sabtu (8/7) untuk memulai tur Eropa ke lokasi-lokasi serangan kelompok militan baru-baru ini.
Tur tersebut diadakan untuk mengenang korban dan mengutuk aksi kekerasan dan terorisme, France24 melaporkan yang dikutip MINA, Senin (10/7).
Para Imam dari negara-negara termasuk Perancis, Belgia, Inggris, dan Tunisia bergabung dengan perwakilan komunitas agama lain di Champs Élysées, tempat polisi Prancis Xavier Jugele ditembak mati pada bulan April.
Pemberhentian tur akan mencakup Berlin di Jerman – tempat panitia mengatakan, mereka berharap bisa bertemu Kanselir Angela Merkel – Brussels dan Nice, kemudian kembali ke Paris pada 14 Juli, bertepatan dengan ulang tahun pertama serangan truk Nice.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan Nice ketika sebuah truk menewaskan 86 orang yang merayakan Hari Bastille di pinggir laut dan sebuah serangan truk di sebuah pasar Natal di Berlin Desember lalu yang menewaskan 12 orang.
Imam Drancy dan penulis Prancis Marek Halter berada di belakang inisiatif tur saat ini.
“Kami di sini untuk mengatakan bahwa agama dan nilai-nilai Islam kita menentang para pembunuh tersebut,” ujar Hassern Chalghoumi, imam de Drancy, kepada radio France Inter, Sabtu.
Sekitar 30 orang naik bus pada Sabtu dan sejumlah perwakilan diharapkan akan bergabung dalam perjalanan, sehingga jumlah peserta menjadi 60 orang. (T/R11/B05)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)