Kabul, MINA – Sekelompok kecil wanita menggelar aksi protes di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada hari Jumat (3/9), menyerukan Taliban untuk memastikan hak yang sama di negara itu dan memungkinkan mereka menjadi anggota masyarakat Afghanistan yang berkontribusi.
Mereka berkumpul di depan Istana Kepresidenan di Kabul sebelum bergerak di jalan-jalan terdekat, meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung hak-hak perempuan di Afghanistan, yang berada di bawah sistem pemerintahan yang diperkenalkan oleh AS setelah menginvasi negara itu pada tahun 2001 dan menggulingkan rezim Taliban pertama, Anadolu melaporkan.
Kelompok itu membawa tanda-tanda tulisan dengan pesan seperti “Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama” dan “Masyarakat tanpa perempuan adalah masyarakat yang mati.”
“Kami di sini untuk menuntut hak kami dan membuat suara kami didengar di dunia,” kata Samir Hayirhav, seorang peserta.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Dia mengatakan sangat penting bagi perempuan menjadi bagian dari pemerintahan baru Afghanistan karena “masyarakat tanpa perempuan tidak akan pernah maju.”
Masa depan perempuan Afghanistan telah menjadi fokus banyak diskusi sejak Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus.
Banyak perempuan di negara itu menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan pembatasan pendidikan dan keterlibatan mereka dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Ini adalah protes perempuan kedua berturut-turut di Afghanistan dalam beberapa hari.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Pada hari Kamis (2/9), lebih dari 50 perempuan dan anak perempuan mengadakan aksi di provinsi Herat barat, mendesak Taliban melindungi hak-hak mereka atas pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
Taliban telah mencoba mengatasi masalah ini, berulang kali menegaskan perempuan tidak akan dicegah untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi.
Beberapa pemimpin Taliban juga baru-baru ini muncul di program berita yang diselenggarakan oleh pembawa berita wanita dalam apa yang dilihat sebagai upaya untuk meredakan ketakutan dan menggambarkan citra kelompok itu yang lebih positif. (T/R7/RI-1)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)