Berlin, MINA – Anggota parlemen oposisi Jerman pada Kamis (8/1) menyerukan kepada Cina untuk mengakhiri tindakan represif terhadap Muslim Uighur di barat laut Xinjiang, wilayah otonom negara itu.
Partai Hijau menuduh pemerintah Cina melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang berat, memaksakan indoktrinasi politik dan pengawasan besar-besaran di wilayah tersebut. Anadolu Agency melaporkan.
“Diperkirakan satu juta orang telah ditahan sewenang-wenang di kamp-kamp intern di wilayah Xinjiang barat laut Cina,” kata anggota parlemen Margarete Bause dalam debat parlemen tentang situasi hak asasi manusia di Xinjiang.
Dia mengkritik keras pihak berwenang atas tindakan keras mereka terhadap kebebasan beragama.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Berdoa dilarang, masjid dihancurkan. Tujuan dari semua tindakan ini adalah untuk secara sistematis menghilangkan budaya dan identitas minoritas Muslim di Xinjiang,” katanya.
Stefan Liebich dari oposisi Partai Kiri mengatakan penahanan sekitar satu juta orang di kamp interniran di Xinjiang “tidak dapat diterima”.
Liebich mengakui bahwa kekhawatiran China atas stabilitas dan ancaman terorisme tidak dapat dimengerti.
“Tapi ini tidak bisa membenarkan pengawasan massal, mata-mata, kamp dan penyiksaan,” tegasnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Michael Brand, anggota parlemen senior dari Christian Democratic Union Kanselir Angela Merkel berjanji bahwa pemerintah akan terus mengingatkan masalah hak asasi manusia dalam pembicaraan dengan para pejabat Cina.
“Dengan dalih perang melawan terorisme, penindasan brutal dan pelanggaran hak asasi manusia terus berlanjut di Xinjiang,” katanya.
Mereka mengkritik pemerintah Cina karena mengklaim bahwa kamp itu sebenarnya adalah “pusat pendidikan kejuruan” dan menekankan bahwa penjelasan semacam itu jauh dari masuk akal.
Mitra koalisi Kanselir Merkel, Partai Sosial Demokrat (SPD) mendukung seruan agar Cina untuk menutup kamp-kamp itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ketika kami membaca laporan Human Rights Watch, kami mendapat kesan bahwa Xinjiang telah menjadi penjara terbuka,” kata anggota parlemen SPD Frank Schwabe.
“Kami ingin transparansi penuh. Kami ingin memiliki kesempatan bagi semua badan PBB untuk dapat mengunjungi Xinjiang. Kami menyerukan kepada Cina untuk menutup kamp-kamp ini,” tambahnya. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu