Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parlemen Jerman Serukan Cina Akhiri Tindakan Represif Terhadap Muslim

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 9 November 2018 - 21:27 WIB

Jumat, 9 November 2018 - 21:27 WIB

5 Views

Berlin, MINA – Anggota parlemen oposisi Jerman pada Kamis (8/1) menyerukan kepada Cina untuk mengakhiri tindakan represif terhadap Muslim Uighur di barat laut Xinjiang, wilayah otonom negara itu.

Partai Hijau menuduh pemerintah Cina melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang berat, memaksakan indoktrinasi politik dan pengawasan besar-besaran di wilayah tersebut. Anadolu Agency melaporkan.

“Diperkirakan satu juta orang telah ditahan sewenang-wenang di kamp-kamp intern di wilayah Xinjiang barat laut Cina,” kata anggota parlemen Margarete Bause dalam debat parlemen tentang situasi hak asasi manusia di Xinjiang.

Dia mengkritik keras pihak berwenang atas tindakan keras mereka terhadap kebebasan beragama.

Baca Juga: Seluruh Aktivis Armada Freedom Flotilla Telah Dibebaskan dari Tahanan Israel

“Berdoa dilarang, masjid dihancurkan. Tujuan dari semua tindakan ini adalah untuk secara sistematis menghilangkan budaya dan identitas minoritas Muslim di Xinjiang,” katanya.

Stefan Liebich dari oposisi Partai Kiri mengatakan penahanan sekitar satu juta orang di kamp interniran di Xinjiang “tidak dapat diterima”.

Liebich mengakui bahwa kekhawatiran China atas stabilitas dan ancaman terorisme tidak dapat dimengerti.

“Tapi ini tidak bisa membenarkan pengawasan massal, mata-mata, kamp dan penyiksaan,” tegasnya.

Baca Juga: Austria Hadapi Dilema terkait Rencana Boikot Israel di Eurovision

Michael Brand, anggota parlemen senior dari Christian Democratic Union Kanselir Angela Merkel berjanji bahwa pemerintah akan terus mengingatkan masalah hak asasi manusia dalam pembicaraan dengan para pejabat Cina.

“Dengan dalih perang melawan terorisme, penindasan brutal dan pelanggaran hak asasi manusia terus berlanjut di Xinjiang,” katanya.

Mereka mengkritik pemerintah Cina karena mengklaim bahwa kamp itu sebenarnya adalah “pusat pendidikan kejuruan” dan menekankan bahwa penjelasan semacam itu jauh dari masuk akal.

Mitra koalisi Kanselir Merkel, Partai Sosial Demokrat (SPD) mendukung seruan agar Cina untuk menutup kamp-kamp itu.

Baca Juga: Update Korban Banjir Meksiko: 42 Orang Tewas, Puluhan Masih Hilang

“Ketika kami membaca laporan Human Rights Watch, kami mendapat kesan bahwa Xinjiang telah menjadi penjara terbuka,” kata anggota parlemen SPD Frank Schwabe.

“Kami ingin transparansi penuh. Kami ingin memiliki kesempatan bagi semua badan PBB untuk dapat mengunjungi Xinjiang. Kami menyerukan kepada Cina untuk menutup kamp-kamp ini,” tambahnya. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Pecat Ribuan Pegawai Federal di Tengah Shutdown Pemerintahannya

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina