Yerusalem, MINA – Ketua Partai Demokrat Israel, Yair Golan, dalam wawancaranya dengan program Shefa, secara terbuka mengakui bahwa orang-orang Zionis Yahudi kini secara teratur dan sistematis melakukan pembantaian terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang dijajah.
Pernyataan tersebut dikutip oleh saluran Kan Ibrani, yang melaporkan bahwa Golan menekankan perbedaan mencolok antara situasi saat ini dan masa lalu. “Pembantaian ini sekarang dilakukan oleh orang Yahudi sendiri,” ujar Golan. Mengutip Middle East Monitor pada Selasa (22/7).
Ia juga menyebut otoritas Zionis Israel gagal bertindak dan membiarkan para pelaku kejahatan tersebut bebas tanpa penangkapan atau hukuman yang setimpal.
“Pemerintah Israel telah kehilangan kendali. Tidak ada hukum atau ketertiban di negara ini,” tegas Golan.
Baca Juga: 87,8 Persen Wilayah Gaza Diteror oleh Israel, PBB: Warga Terjepit di Zona Kematian
Dalam wawancara yang sama, Golan secara tajam mengkritik Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, yang berasal dari kelompok sayap kanan ekstrem. Ia menyebut Ben Gvir sebagai “penjahat” dan mengatakan bahwa penunjukannya sebagai kepala kementerian keamanan justru memperburuk kekacauan hukum di Israel.
“Ketika Anda menyerahkan kunci penegakan hukum kepada seorang penjahat, inilah hasilnya,” katanya.
Golan juga menyoroti meningkatnya kekerasan di komunitas Arab dalam wilayah pendudukan Israel. Ia menuding pemerintah menyerah dalam menghadapi gelombang kekerasan tersebut, menandakan absennya perlindungan dan keadilan bagi komunitas tersebut.
Lebih lanjut, Golan menyampaikan kekhawatirannya bahwa pemilu mendatang di Israel mungkin akan menjadi yang terakhir yang berlangsung secara bebas dan adil. Ia mengklaim adanya upaya sistematis dari pemerintah Zionis Israel untuk menggagalkan penyelenggaraan pemilu yang demokratis.
Baca Juga: Kondisi Terkini Warga Gaza, Sepertiga Penduduk Tak Makan Berhari-hari
“Pemilihan umum yang bebas dan adil adalah fondasi setiap demokrasi. Dan saat ini, demokrasi itu sedang berada di ujung tanduk,” pungkasnya.
Pernyataan Golan ini menjadi cerminan dari krisis hukum, politik, dan moral yang semakin dalam di tubuh pemerintahan Zionis Israel, seiring meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina di wilayah-wilayah penjajahan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Hadapi Krisis Serius, 18.500 Lebih Tentara Cedera dan Trauma