Jakarta, 5 Rajab 1438/3 Mei 2017 (MINA) – Menikah muda tidak mudah bagi semua orang. Di samping menjadi perbincangan sekitar, kondisi psikologis pasangan muda yang bergejolak kerap menjadi ujian dalam menjalani rumah tangga.
Begitu pula yang dirasakan Larissa Chou dan pasangannya Muhammad Alvin Faiz yang kini menjadi populer setelah mereka memutuskan menikah di usia mereka yang masih muda tahun lalu.
Hadir di hari pertama pekan Islamic Book Fair (IBF) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Larissa berbagi pengalaman hidupnya sebagai istri seorang anak ulama terkemuka ustadz Arifin Ilham dan menjadi istri yang usianya lebih tua dari suami.
Larissa mengaku banyak gunjingan yang sampai padanya. Di media sosial, ungkapan bernada tuduhan dan cemohooan sudah biasa dia dengar. Namun, dia bisa melalui itu semua dengan Alvin dengan memfokuskan diri berbuat kebaikan dan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Kami dianggap provokasi untuk menikah muda. Nikah muda kok kayak main-main. Terus ada yang bilang menikah karena fisik atau rumah kami sudah lengkap, pasti dari orang tuanya, tapi kita selalu berpikir ada 1000 orang yang cinta ngapain mikirin 100 yang benci,” ungkap Larissa dalam bedah buku kisahnya bersama Alvin, From Heaven With Love.
Larissa menuturkan kisah pernikahannya yang sempat jadi trending memang banyak berpengaruh pada kehidupannya. Tapi, tambahnya, kadang orang lupa kisahnya yang sebagai mualaf.
“Kadang orang lupa saya mualaf yang sedang belajar. Kami sama-sama dua remaja yang sedang belajar,” tegasnya.
Wanita keturunan etnis Cina itu melanjutkan, menikah muda itu perlu kesiapan. Sama seperti orang lain, pertimbangan yang dipikirkan Larissa saat memutuskan menikahi Alvin juga besar. Namun, melihat pengalamannya saat itu ketika mengenal pria, Alvin adalah sosok yang dewasa melebihi usianya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Saat menikah, Alvin berusia 17 tahun dan Larissa terpaut tiga tahun lebih tua, 20 tahun.
Larissa memberi pesan, menikah muda perlu ilmu yang cukup. Di samping melihat faktor seperti kesiapan suami dari segi ilmu dan kesiapan, calon istri juga secara mental harus siap patuh untuk dipimpin seorang pria.
“Jangan berpikir demi menghindari zina jadi menikah. Menikah itu harus karena siap, dan melihat kesiapan dua calon,” ujarnya.(L/RE1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka