Kunduz, MINA – Pasukan Angkatan Udara pemerintah Afghanistan melakukan serangan ke sekolah agama Hashemia Madrassa di distrik Dashte Archi provinsi Kunduz utara pada Selasa (2/4/2018) menewaskan dan melukai puluhan warga sipil, sebagian besar anak-anak, serta sejumlah anggota Taliban.
Serangan terjadi setelah tahun lalu pemerintah AS mengumumkan strategi baru di Afghanistan, yang berfokus pada peningkatan tekanan militer pada Taliban untuk memaksa mereka ke meja perundingan.
Namun, tahun ini, sejak Nowruz pada 21 Maret yang juga merupakan tahun baru Afghanistan 1397, terlihat eskalasi kekerasan meningkat, Al-Jazeera melaporkan Jumat (6/4/2018).
Para saksi mengatakan bagaimana helikopter pertama menembak dan kemudian meluncurkan roket ke kerumunan massa yang sebagian besar terdiri dari ulama, orang tua dan guru mereka.
Baca Juga: India Dapat Kuota Haji 175.025 Jamaah Pada 2025
Menurut laporan saksi, kerumunan berkumpul di luar sekolah bukan untuk pertemuan tingkat tinggi Taliban, tetapi hanya upacara kelulusan dan makan siang.
Menurut sumber sipil di lapangan, ada beberapa komandan Taliban yang hadir, tetapi mereka hanya ada di sana untuk menghadiri upacara dan makan siang.
“Pilot Afghanistan seharusnya bisa mengenali upacara seperti itu dari helikopter yang mungkin terbang rendah,” saksi melaporkan.
Pihak berwenang Afghanistan berusaha menyangkal melakukan kesalahan.
Baca Juga: Dua Hakim Mahkamah Agung Iran Tewas dalam Penembakan di Teheran
Juru bicara Departemen Pertahanan Afghanistan mengatakan bahwa tidak ada warga sipil yang hadir di madrasah tersebut, dan mengklaim itu adalah “pusat pelatihan Taliban”.
Juru bicara gubernur provinsi mengumumkan, setidaknya 5 warga sipil tewas dan 55 luka-luka akibat serangan udara.
Menurut CBS News, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan segera menyelidiki “laporan serius yang mengganggu bagi warga sipil” dalam serangan udara Afghanistan tersebut.
Tim Hak Asasi Manusia di lapangan akan mengumpulkan fakta, dan mengingatkan semua pihak kewajiban untuk melindungi warga sipil dari dampak konflik bersenjata, Misi Bantuan PBB di Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Ditangkap setelah Petugas Grebek Rumahnya
Mi’raj News Agency (MINA)