Pulwama, India, 11 Syawwal 1438/5 Juli 2017 (MINA) – Dalam pertempuran 27 jam lamanya di desa Bamoo, distrik Pulwama, pasukan India meledakkan lima buah rumah untuk membunuh tiga militan Kashmir.
Pertempuran yang berlangsung dari Senin hingga Selasa (4/7/2017) pagi itu, juga melukai 55 orang dari tentara dan warga sipil. Fihak India selalu menyebut pejuang Kashmir dengan sebutan militan. Demikian media Greater Kashmir yang dikutip MINA.
Seorang pejabat polisi India, Selasa mengatakan, dua militan pertama terbunuh pada hari Senin, 17 jam kemudian militan ketiga berhasil dibunuh setelah bangunan rumah dihancurkan oleh tentara India.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Dia (militan) sebenarnya berada dalam posisi mendominasi. Rumah-rumah itu saling berdekatan dan dia berhasil berpindah lokasi. Tapi dia terbunuh pagi ini,” katanya.
Rumah-rumah warga yang dipakai berlindung oleh militan diledakkan dan dibakar.
“Kami menduga ada lebih banyak mayat di bawah puing-puing. Tapi kami tidak bisa membersihkannya, karena buldoser tidak bisa sampai ke tempat itu. Butuh waktu beberapa hari untuk membersihkan puing-puing secara manual,” kata sumber kepada media lokal Greater Kashmir.
Setelah kematian ketiga militan, para pemuda desa melempari tentara India dengan batu. Lemparan itu dibalas dengan tembakan gas air mata.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Ketegangan antara pasukan keamanan India dengan warga Muslim Kashmir semakin tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Sering kali warga di berbagai daerah membantu para militan kabur dengan cara melempari aparat memakai batu.
Setelah pasukan meninggalkan desa, ribuan orang bergegas ke tempat kejadian dan melakukan demonstrasi pro-kemerdekaan besar-besaran.
Saat jenazah militan yang dibunuh dipulangkan ke desa asal mereka, ribuan orang sudah menunggu untuk berpartisipasi dalam pemakamannya.
Pelaksanaan salat jenazah dilakukan sebanyak empat gelombang. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)