Nablus, MINA – Pasukan pendudukan zionis Israel meledakkan rumah syuhada, Al-Qassami Abdel-Fattah Kharousha, di kamp Askar di Nablus, Tepi Barat yang diduduki, Selasa pagi (8/8).
Hari sebelumnya, pada Senin malam, pasukan pendudukan menyerbu kamp Askar lama, di sebelah timur Nablus, diperkuat oleh lebih dari 30 kendaraan militer, melalui pos pemeriksaan Beit Furik, dan dikerahkan di sekitar kamp Askar lama dan baru serta kawasan perumahan populer.
“Pasukan pendudukan memaksa sekitar 60 warga, termasuk 20 anak-anak, dari pemilik rumah yang berdekatan dengan rumah keluarga martir Kharousha, untuk meninggalkan rumah mereka sebelum pengeboman, dan menahan mereka di masjid,” demikian Palestine Information Center melaporkan dikutip MINA.
Rumah keluarga martir Kharousha terletak di lantai tiga pada sebuah bangunan tempat tinggal, dengan luas 150 meter persegi, dan menampung enam orang.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Bentrokan bersenjata terjadi antara pejuang perlawanan dan pasukan pendudukan, sementara patroli pendudukan menjadi sasaran sejumlah alat peledak rakitan dari perlawanan.
Bentrokan juga pecah di kamp Askar lama, di mana tentara menembakkan bom gas secara besar-besaran.
Menurut data yang diumumkan oleh Bulan Sabit Merah di Nablus, ada dua luka terkena pecahan peluru dan satu jatuh, sementara 58 warga sipil terluka akibat menghirup gas.
Patut dicatat bahwa syuhada Al-Qassami Abdel-Fattah Kharousha melakukan serangan penembakan di kota Huwara pada 26 Februari, yang mengakibatkan terbunuhnya dua pemukim, dan dia gugur dalam bentrokan bersenjata di kamp Jenin pada 7 Maret.
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Pendudukan menangkap ketiga putra Kharousha karena diklaim mereka memberikan bantuan kepada ayah mereka dalam menjalankan operasi Hawara Beberapa hari yang lalu, sehingga pendudukan mengeluarkan keputusan untuk menghancurkan rumah putranya yang ditawan, Khaled. (T/R12/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza