Siapakah Asy-Syahid Abdul Fattah Khrusheh, pelaku operasi heroik Hawara?

Syuhada Abd al-Fattah Kharousha, salah satu pahlawan Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas). (Foto: Shehab)

Abdul Fattah Kharousha, salah satu pahlawan Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (), trending di media sosial, setelah dia dibunuh oleh pasukan pendudukan di kamp , Tepi Barat, Selasa, (7/3).

Enam warga syahid Selasa malam, termasuk tahanan yang sudah bebas, Abdel-Fattah Kharousha, yang terbunuh setelah bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan yang mengepung sebuah rumah tempat dia berlindung di kota Jenin, seperti yang diakui tentara Israel Dua tentaranya terluka pada penyerangan tersebut. Demikian dikutip dari Shehab, Rabu, (8/3).

Abdel-Fattah Kharousha adalah pelaku “operasi Hawara” yang heroik sekitar dua pekan lalu, di mana dua pemukim ilegal Israel tewas ditembak di dalam mobil mereka sebagai tanggapan atas pembantaian pendudukan sebelumnya terhadap warga di .

Baca Juga:  Tanda-Tanda Israel Kiamat!

, dari kamp Askar di Nablus, adalah anggota Brigade al-Qassam, dia adalah tahanan yang dibebaskan setelah menghabiskan 9 tahun di penjara pendudukan, dan dibebaskan pada 13 Desember 2022.

Kharousha berusia 49 tahun, lahir pada tahun 1974. Dia sebelumnya ditangkap dengan tuduhan menjadi anggota Brigade Al-Qassam, dan dibebaskan sekitar 4 bulan lalu dari penjara pendudukan.

Martir Kharousha mencoba melakukan serangan penembakan terhadap bus tentara pendudukan di Hawara, bersama putranya Muhammad, sekitar 4 tahun yang lalu, setelah itu dia ditangkap.

Rinciannya, Al-Qassami Kharousha ditangkap pada Agustus 2019 bersama putranya Muhammad, kelahiran 1997. Keduanya dituduh berencana melakukan serangan penembakan terhadap sebuah bus tentara di Hawara, selatan Nablus, atau dekat Nablus. Desa Deir Sharaf, sebelah barat Nablus.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

Saat itu, Kharousha dan putranya Muhammad memperoleh senjata Carlo dan sedang dalam proses persiapan untuk melakukan operasi, tetapi mereka ditangkap dan sang ayah dijatuhi hukuman 40 bulan dalam penahanan yang sebenarnya, dan dibebaskan pada akhir tahun 2022. Adapun putranya Muhammad, dijatuhi hukuman 36 bulan dan dibebaskan selama setahun terakhir.

Martir Kharousha berpartisipasi dalam beberapa kegiatan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), termasuk pawai dan festival peluncuran.

Perlu dicatat, sehubungan dengan pengepungan rumah tempat martir Khrusha dibarikade di kamp Jenin, pasukan pendudukan menangkap ketiga putranya, Khaled, Abd dan Qassam, setelah menyerbu rumah keluarga di Nablus. Martir Kharousha terus melakukan perlawanan dengan pasukan pendudukan hingga kematiannya, karena ia berhasil melukai dua tentara Israel. (T/B03/P2)

Baca Juga:  Massa Pendukung Israel Serang Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas California

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.