Pasukan Israel Perketat Akses ke Masjid Al-Aqsa, Batasi Jamaah yang Ingin I’tikaf

Al-Quds, MINA – Pasukan Israel baru-baru ini telah memperketat akses ke Masjid Al-Aqsa, membatasi warga Palestina yang ingin melakukan i’tikaf.

Langkah ini mencakup pembatasan berdasarkan usia bagi jamaah dari Tepi Barat yang ingin memasuki kompleks masjid. Wafa melaporkan.

Selain itu, pasukan Israel dikerahkan secara besar-besaran di sekitar pos pemeriksaan utama menuju Yerusalem, seperti Qalandiya di utara dan Zeitoun di timur, untuk memeriksa identitas dan izin warga Palestina yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Banyak jamaah dilaporkan ditolak aksesnya dengan alasan tidak memiliki izin yang diperlukan. ​

Baca Juga: Dokter: Serangan dan Pengepungan Israel untuk Bongkar Sistem Kesehatan Gaza

Masjid Al-Aqsa, terletak di Kota Tua Yerusalem, adalah situs suci ketiga dalam Islam. Selama bulan Ramadan, ribuan umat Muslim dari berbagai wilayah berusaha untuk beribadah di sana, termasuk melakukan i’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah.​

Namun, ketegangan sering meningkat selama periode ini, terutama terkait dengan akses dan kontrol atas situs suci tersebut. Pada Desember 2024, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa untuk berdoa bagi para sandera di Gaza, yang memicu kontroversi dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Pembatasan akses ini menambah ketegangan di wilayah tersebut, terutama selama bulan suci Ramadhan, di mana Masjid Al–Aqsa menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Muslim. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Haaretz: Warga Israel Dilarang Bawa Spanduk terkait Gaza dan Tawanan saat Demo