At-Tanf, Suriah, 12 Ramadhan 1428/7 Juni 2017 (MINA) – Koalisi anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (6/6) bahwa pasukan mereka menyerang tentara sekutu Presiden Bashar al-Assad setelah mereka bergerak maju di wilayah tempat Washington melatih kekuatan pasukan.
Serangkaian serangan dilakukan setelah sebuah konvoi yang mencakup sebuah tank, artileri, senjata antipesawat terbang, kendaraan teknik bersenjata, dan lebih dari 60 tentara mengabaikan peringatan berulang-ulang, kata koalisi seperti dilansir Anadolu Agency.
Pasukan dipandang membawa ancaman bagi koalisi dan pasukan sekutu yang berbasis di sebuah garnisun di kota perbatasan tenggara Suriah, at-Tanf, karena mereka melanggar apa yang oleh koalisi disebut ‘zona bebas konflik’.
Serangan koalisi AS “menyebabkan dua senjata artileri, dan sebuah senjata antipesawat hancur, dan sebuah tank rusak” menurut koalisi .
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Koalisi sebelumnya menyerang pasukan prorezim pada 18 Mei dalam situasi yang digambarkan mirip dengan apa yang digambarkan Selasa.
Koalisi mengatakan bahwa pihaknya tidak mencari konfrontasi dengan rezim Suriah atau pasukan prorezim. Namun menekankan bahwa pihaknya siap untuk membela pasukan dan mitranya “jika pasukan prorezim menolak untuk mengosongkan zona bebas konflik”.
“Koalisi menyerukan kepada semua pihak di selatan Suriah untuk memokuskan usaha mereka pada kekalahan ISIS, yang merupakan musuh bersama dan ancaman terbesar bagi perdamaian dan keamanan regional dan dunia,” koalisi menambahkan dalam sebuah pernyataan.
Bentrokan tersebut terjadi saat koalisi yang didukung AS meluncurkan serangan yang telah lama dinanti untuk menggulingkan ISIS dari ibu kota de facto Suriah ke utara di Raqqah. (R11/RS2)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi