Kobane, MINA – Pasukan Pemerintah Suriah dan tentara Rusia, Rabu (16/10), memasuki kota perbatasan utama Kobane, menyusul kesepakatan dengan pemerintah Kurdi di tengah serangan mematikan Turki, kata lembaga pengamat perang Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR).
“Rezim Suriah dan pasukan Rusia telah memasuki kota Kobane,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, demikian Nahar Net melaporkan.
Kobane adalah kota yang sangat simbolis bagi Kurdi Suriah. Pada 2015 pasukannya berhasil merebut kota itu dari kontrol kelompok ISIS dalam pertempuran epik yang didukung oleh koalisi pimpinan AS.
Sejak itu, Kobane berada di bawah kendali Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), ujung tombak pasukan yang didukung AS yang kemudian menghancurkan ISIS di Suriah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
AS mengumumkan penarikan pasukan dari Suriah utara awal bulan ini.
Penarikan itu mendorong Turki meluncurkan serangan lintas perbatasan 9 Oktober yang menargetkan pasukan Kurdi.
Dalam upaya untuk membela diri, pemerintah Kurdi Suriah mencapai kesepakatan dengan Pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad yang memungkinkan pasukan pemerintah untuk ditempatkan di wilayah yang dikuasai Kurdi.
Pasukan Rusia yang bersekutu dengan Assad, juga masuk, berpatroli di daerah-daerah itu untuk mencegah bentrokan antara pasukan yang didukung Turki dan pemerintah Suriah. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB