Damaskus, 28 Rabi’ul Awwal 1438/28 Desember 2016 (MINA) – Pasukan Pemerintah Suriah bersama dengan sekutunya Hizbullah Lebanon, telah meningkatkan upaya untuk merebut lembah Wadi Barada yang dikendalikan oleh oposisi di pinggiran ibukota Damaskus.
Aktivis lokal mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip MINA, puluhan warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan bom drum di daerah itu pada Senin (26/12).
Lembah Wadi Barada yang terletak di daerah pegunungan dekat perbatasan Lebanon, telah berada di bawah pengepungan sejak tahun 2014. Pasokan makanan, air dan listrik sangat terbatas.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Daerah ini penting bagi pemerintah karena terdapat sebuah sungai penting yang memasok air minum ke Damaskus.
Operasi penaklukkan itu diluncurkan setelah pemerintah Suriah menuduh oposisi mencemari air dengan diesel.
Pemerintah Suriah terpaksa menghentikan pasokan air bersih dari mata air Al-Fija ke Damaskus, pada Sabtu (24/12).
Menurut media Hizbullah, oposisi menolak meninggalkan Wadi Barada karena militer Suriah mulai operasi ofensif di sana pada Jumat.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Pekerja bantuan Komite Internasional Palang Merah turun tangan dengan membantu perbaikan. Perang di Suriah belum usai setelah pasukan pemerintah memenangkan Aleppo.
Staffan de Mistura, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, pada April lalu memperkirakan bahwa lebih dari 400.000 warga Suriah telah tewas sejak 2011.
Menghitung tepat korban tewas sulit dilakukan, karena diyakini ada penghilangan paksa terhadap puluhan ribu warga Suriah yang tetap tidak diketahui nasibnya.
Hampir 11 juta warga Suriah – setengah populasi pra-perang di negara itu – telah mengungsi dari rumah mereka. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)