Nablus, MINA – Tentara Zionis Israel pada Jumat (7/3) menyerbu Kota Tua Nablus di Tepi Barat dan membakar Masjid Al-Nasr, sebuah situs bersejarah yang awalnya dibangun sebagai gereja era Romawi sebelum diubah menjadi masjid pada 1187.
Kebakaran tersebut menghancurkan ruangan imam serta merusak dinding dan karpet masjid. Pasukan Israel juga mencegah petugas pemadam kebakaran setempat untuk memadamkan api, menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Wafa melaporkan.
Direktur Wakaf Nablus, Nasser al-Salman, mengecam tindakan tersebut sebagai serangan brutal yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Nakba tahun 1948, mencerminkan ketidakpedulian Israel terhadap norma-norma agama, moral, dan internasional yang menjamin hak untuk beribadah dan mengakses tempat-tempat suci.
Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penyerbuan delapan masjid di Nablus dan menyerukan intervensi internasional untuk melindungi rakyat Palestina, tanah, properti, dan tempat-tempat suci mereka.
Baca Juga: 90.000 Warga Shalat Jumat Pertama Bulan Ramadhan di Masjidil Aqsa
Serangan itu terjadi bersamaan dengan pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa pada Jumat pertama Ramadhan, menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Kelompok Hamas mengecam agresi Israel terhadap situs keagamaan Muslim di Tepi Barat sebagai bagian dari “perang agama” terhadap rakyat dan tanah Palestina.
Mereka juga mengutuk pemukim Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa dan upaya mereka untuk mengambil alih Masjid Ibrahimi di Hebron, menyebut tindakan tersebut sebagai preseden berbahaya yang harus dicegah.
Serangan terhadap masjid-masjid di Tepi Barat ini mencerminkan perlunya perhatian dan intervensi internasional untuk melindungi tempat-tempat suci dan hak beribadah umat Muslim di Palestina. []
Baca Juga: Kepala Staf Militer Israel yang Baru Siapkan Rencana Kembali Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)