Jenewa, 17 Dzulhijjah 1435/11 Oktober 2014 (MINA) – Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, memperingatkan adanya 700 warga Suriah, terutama orang tua, masih terjebak di kota Kobane yang berbatasan dengan Suriah.
Berbicara dari Jenewa, Jumat (10/10), Mistura mendesak pemerintah Turki untuk mengizinkan relawan masuk ke Suriah untuk mempertahankan kota dari militan ISIS.
Militan terus mencoba menguasai kota dengan kembali ke medan pertempuran setelah serangan udara pimpinan Amerika Serikat (AS) di kota terhenti, BBC melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kobane telah menjadi medan pertempuran utama bagi pasukan ISIS dan Kurdi selama tiga pekan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Laporan menyebutkan ISIS telah menguasai markas pasukan Kurdi di kota, tapi berita itu dibantah oleh seorang pejabat Kurdi Suriah di sana.
Pertempuran memaksa ratusan ribu warga Suriah, sebagian besar suku Kurdi, melarikan diri ke negara tetangga Turki, yang sejauh ini telah mengesampingkan operasi darat melawan ISIS.
Pasukan Kurdi yang dibantu oleh serangan koalisi pimpinan AS melawan ISIS, mengatakan mereka sangat membutuhkan lebih banyak senjata dan amunisi untuk memaksa mundur militan di kota.
Komando Pusat AS mengatakan, jet tempur AS bersama pesawat militer UEA dan Arab Saudi melakukan serangan udara terbaru pada Kamis dan Jumat di sekitar tenggara Kobane dan di Deir Al-Zour, Suriah Timur, menghancurkan beberapa kendaraan militan dan fasilitas pelatihan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mistura mengatakan, Kobane benar-benar dikepung oleh ISIS. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan