Damaskus, MINA – Sejak jatuhnya pemerintahan Bashar Assad pada Desember 2024, sekitar 850.000 pengungsi Suriah telah kembali ke rumahnya dari negara-negara, kata seorang pejabat tinggi Badan Pengungsi PBB, Senin (1/9).
Wakil Komisaris Tinggi UNHCR Kelly T. Clements mengatakan di Damaskus bahwa sekitar 1,7 juta orang yang mengungsi secara internal selama konflik yang telah berlangsung selama 14 tahun.
Sebagian besarnya telah kembali ke komunitas mereka karena pemerintah pusat sementara sekarang telah mengendalikan wilayah Suriah. Arab News melaporkan.
“Ini periode yang dinamis. Ini peluang di mana kita bisa melihat solusi potensial untuk pengungsian global terbesar yang telah kita saksikan dalam 14 tahun terakhir,” kata Clements, yang telah berada di Suriah selama tiga hari.
Baca Juga: Gempa 6,0 SR di Afghanistan Timur Tewaskan Lebih dari 800 Orang
Konflik Suriah yang dimulai pada Maret 2011 telah menewaskan hampir setengah juta orang dan menyebabkan separuh dari 23 juta penduduk negara itu mengungsi sebelum perang. Lebih dari 5 juta warga Suriah melarikan diri dari negara itu sebagai pengungsi, sebagian besar ke negara-negara tetangga.
Clements mengatakan setiap orang punya alasan berbeda untuk kembali sekarang, sementara beberapa orang menunda dan menunggu untuk melihat bagaimana keadaannya.
Sebagai bagian dari kunjungannya, ia pergi ke perbatasan dengan Lebanon di mana ia mengatakan ia melihat barisan panjang truk dan orang-orang yang menunggu untuk kembali ke Suriah.
Pihak berwenang Lebanon telah memberikan pengecualian bagi warga Suriah yang tinggal secara ilegal di negara itu jika mereka meninggalkan negara tersebut sebelum akhir Agustus.
Baca Juga: Israel-AS Rancang Ubah Gaza Jadi “Dubai Baru”
Lebanon memiliki jumlah pengungsi per kapita tertinggi di dunia, dan dalam beberapa hari terakhir, ribuan warga Suriah telah kembali melintasi perbatasan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bangladesh Tangkap Puluhan Nelayan Rohingya