New York, MINA – Koordinator khusus PBB untuk konflik Israel-Palestina, Nickolay Mladenov, mendesak Israel untuk mengizinkan staf-staf internasional PBB dapat kembali melaksanakan tugas ke wilayah Palestina yang diduduki.
Mladenov mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, Israel belum menanggapi permintaan perpanjangan visa untuk staf-staf internasional selama beberapa bulan terakhir. Demikian dikutip Anadolu Agency, Selasa (27/10).
“Tidak jelas sampai kapan Tel Aviv akan melakukannya, tetapi Badan itu akan terus memenuhi mandatnya, namun dengan sebagian besar staf yang bekerja di luar wilayah yang diduduki,” kata Mladenov.
Ia mengatakan, setelah rilis laporan ke Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) tentang kegiatan bisnis di permukiman Israel pada Februari 2020, Israel telah membekukan hubungannya dengan OHCHR.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Saya sangat prihatin, pekerjaan penting yang diamanatkan pada Dewan HAM dihalangi dengan cara ini. Saya mendesak Israel untuk memfasilitasi kembalinya anggota staf internasional ke OPT,” tambahnya, menggunakan akronim yang mengacu pada Pendudukan Palestina.
Sementara itu Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM pada Februari 2020 menerbitkan daftar lebih dari 100 perusahaan yang beroperasi di Tepi Barat yang diduduki.
Daftar tersebut disusun oleh staf HAM PBB di Jenewa dan sebagian besar menyebutkan perusahaan Israel, meskipun beberapa bermarkas di AS, Prancis, Inggris, Belanda, dan Thailand.
Di antara perusahaan internasional tersebut adalah perusahaan perjalanan TripAdvisor, Airbnb, da8n Pemesanan, serta produsen teknologi Motorola, pembuat makanan konsumen General Mills, dan perusahaan infrastruktur seperti JC Bamford Excavators dan Egis Rail. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)