PBB Desak Kembali Pemerintahan Kesatuan Libya

Tripoli, 9 Rajab 1437/ 17 April 2016 (MINA) – Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendesak anggota parlemen untuk mendukung pemerintah persatuan Libya. Ia mengatakan saat mendarat di Tripoli, Ahad (18/4) malam.

Parlemen Libya Senin (17/4) ini dijadwalkan akan menentukan pemerintahan Kesepakatan Nasional yang didukung PBB dan masyarakat internasional dalam upaya untuk mengakhiri kekacauan di negara Afrika Utara itu.

“Hal ini selalu dengan tangan terbuka bahwa saya tiba di Tripoli serta terima kasih kepada semua warga Libya. Anda membuat saya merasa di rumah,” kata Martin Kobler di Twitter setelah mendarat dari sebuah pesawat PBB. Sebagaimana World Bulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Utusan itu mengatakan, ia telah bertemu dengan tokoh-tokoh politik Libya menjelang sesi Senin di parlemen, legislatif yang diakui secara internasional yang berbasis di timur negara itu.

“Kami berbagi urgensi, Dewan Perwakilan sekarang harus memilih Pemerintah dari Kesepakatan Nasional,” tweet dia.

Dukungan legislatif akan menjadi langkah kunci untuk pemerintah persatuan di bawah perdana menteri terpilih Fayez al-Sarraj, yang telah bekerjasama untuk menegaskan kewenangannya di negara itu.

Libya telah memiliki dua lembaga administrasi sejak pertengahan 2014 sejak aliansi milisi mengambil alih Tripoli, mendirikan otoritas sendiri dan memaksa parlemen melarikan diri ke bagian timur.

Adapun pemerintah PM Fayez al-Sarraj dibentuk di bawah PBB yang didukung kesepakatan pembagian kekuasaan pada Desember 2015 lalu dan didukung oleh beberapa anggota parlemen dari kedua belah pihak.

Dalam kabinet persatuan telah mendapat dukungan dari pejabat lokal dan lembaga-lembaga negara, meskipun pemerintahan yang berbasis di Tripoli, Khalifa Ghweil, telah menolak untuk mengakuinya.

Kobler mengunjungi Tripoli awal bulan ini tak lama setelah pemerintah Sarraj tiba di ibukota bawah pengawalan angkatan laut.

Hal ini merupakan awal dari perjalanan diplomatik untuk mendukung pemerintah persatuan, termasuk kunjungan pada hari Sabtu oleh Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Bentrokan pertama sejak pemerintahan Sarraj pecah beberapa jam setelah kunjungan mereka, tetapi telah mereda pada awal pekan lalu.

Tembakan dan ledakan kecil terdengar semalam akibat dua kelompok bersenjata bentrok di distrik Hay el-Andalous utara ibukota, daerah tempat perumahan kedutaan dan politisi. Tidak ada informasi penyebab ledakan dan adanya korban. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.