Brussels, MINA – Pada penutupan konferensi tentang Suriah, Kamis, para pejabat tinggi Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengumumkan hampir USD7 miliar (Rp. 100,1 triliun) bantuan dijanjikan bagi korban perang sipil di Suriah.
Christos Stylianides, komisioner Uni Eropa untuk bantuan kemanusiaan, mengumumkan soal bantuan itu di Brussels, yang menjadi tuan rumah konferensi.
Stylianides juga berterima kasih kepada Turki, Yordania dan Libanon karena telah menunjukkan solidaritas untuk para pengungsi Suriah. Demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Jumat (15/3).
Turki menampung sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah, lebih banyak dari negara mana pun di dunia.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Meskipun bantuan kemanusiaan menyelamatkan nyawa dan mengurangi rasa sakit, tetapi tidak dapat menyelesaikan krisis di Suriah,” kata Mark Lowcock, Kepala bBadan Kemanusiaan PBB.
Sekitar EUR1,5 miliar (Rp. 24,2 triliun) dari jumlah yang diumumkan itu dijanjikan oleh UE pada 2016 untuk membantu para pengungsi Suriah di Turki.
Suriah menderita akibat perang sipil sejak awal 2011, ketika rezim Assad menyerang demonstran pro-demokrasi dengan brutal.
Menurut pejabat PBB, akibat konflik tersebut, ratusan ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi. (T/R03/RS1)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)