New York, MINA – Kantor PBB untuk Urusan Koordinasi Kemanusiaan melancarkan rencana Aksi Kemanusiaan 2022 untuk Somalia yang jutaan warganya menghadapi darurat kemanusiaan akibat kekeringan yang parah.
“Pendanaan tepat waktu dan awal sangat penting dalam menyelamatkan nyawa sekarang,” kata PBB di Twitter seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (21/12).
Respon kemanusiaan tersebut menargetkan dana sebanyak 1,5 miliar dolar AS untuk membantu 5,5 juta orang di Somalia yang membutuhkan.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Somalia, angka tersebut mencakup 3,2 juta perempuan dan anak perempuan, 3,5 juta anak-anak, 8.000 penyandang disabilitas dan 2.000 lansia.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Beberapa daerah di Somalia mengalami kekeringan terburuk dalam empat dekade, menurut Oxfam International, sebuah lembaga sosial masyarakat (LSM) global.
Somalia mengumumkan keadaan darurat kemanusiaan karena kekeringan pada November dan menyerukan bantuan kemanusiaan yang mendesak.
Lebih dari 2 juta orang di 66 distrik sangat membutuhkan layanan air, sanitasi, dan kebersihan untuk menyelamatkan jiwa segera selama enam bulan ke depan.
Di antara yang paling berisiko adalah 1,7 juta anak-anak dan perempuan yang hanya memiliki sumber daya air yang terbatas.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Menurut LSM itu, daerah yang terkena dampak terburuk antara lain adalah Gedo, Bay, Bakol, Jubba Bawah, Galgadud, Mudug dan sebagian daerah Bari, Nugaal, Sool, Sanaag, Togdheer serta Hiraan.
Somalia buat ketiga kalinya secara berturut-turut tidak mendapat musim hujan, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa