Derna, MINA – Sedikitnya 11.300 meninggal dan lebih dari 10.000 orang belum ditemukan akibat banjir mematikan di kota Derna, timur Libya, menurut Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Anadolu Agency melaporkan, Ahad (17/9).
Dalam sebuah pernyataan, Kantor PBB itu juga menyebut, sekitar 170 orang meninggal di luar kota Derna akibat banjir yang disebabkan oleh badai Mediterania Daniel itu. Selain itu, lebih dari 40.000 orang mengungsi dari wilayah timur laut Libya sejak awal terjadinya banjir mematikan 10 September lalu.
“Angka ini diperkirakan akan meningkat karena tim pencarian dan penyelamatan bekerja tanpa kenal lelah untuk menemukan korban,” kata OCHA.
Seorang sumber dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Libya mengatakan, jumlah korban meninggal diperkirakan melebihi 1.000 orang.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Sumber tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan jumlah korban selamat ada ribuan dan berlindung di sekolah-sekolah.
“Sulit untuk menghitung pasti jumlah korban selamat karena banyak dari mereka berpindah ke rumah kerabatnya di kota lain,” tambahnya.
Derna merupakan daerah paling terdampak oleh banjir mematikan tersebut setelah bendungan kota jebol, sehingga menghanyutkan rumah-rumah dan manusia.
Usaha penyelamatan sedang dilakukan di pesisir kota untuk mencari korban selamat di tengah-tengah kehancuran luar biasa di kota itu. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Mi’raj News Agency (MINA)