Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB MAKIN PRIHATINKAN KONFLIK SUDAN SELATAN

kurnia - Kamis, 14 Mei 2015 - 08:22 WIB

Kamis, 14 Mei 2015 - 08:22 WIB

628 Views ㅤ

PBB prihatin kondisi terkini konflik Sudan Selatan (Foto : World Bulletin)
PBB prihatin kondisi terkini konflik <a href=

Sudan Selatan (Foto : World Bulletin)" width="300" height="169" /> PBB prihatin kondisi terkini konflik Sudan Selatan (Foto : World Bulletin)

Juba, 24 Rajab 1436/13 Mei 2015 (MINA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinan atas konflik yang sedang berlangsung di Sudan Selatan, termasuk terjadinya aksi orang-orang bersenjata melakukan pemerkosaan anak-anak perempuan dan menculik anak laki-laki di negara Afrika itu.

Dalam pernyataan,  Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS) mengatakan,  semakin prihatin dengan laporan-laporan tentang kota dan desa di Sudan Selatan yang dibakar, pembunuh, penculikan anak laki-laki usia 10 tahun, pemerkosaan dan penculikan anak perempuan, serta pemindahan secara paksa penduduk sipil di dua kabupaten timur laut Guit dan Koch.

Sudan Selatan jatuh ke dalam kekacauan pada Desember 2013, ketika pertempuran meletus antara pasukan yang setia pada Presiden Salva Kiir dan pembelot yang dipimpin oleh mantan wakil presiden Riek Machar di kota, Juba, sebagaimana laporan Press Tv diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Bentrokan terjadi antara pasukan pemerintah dan pasukan pemberontak di negara bagian utara Sudan Selatan Persatuan

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Sejauh ini yang tersisa 300.000 warga sipil tanpa “bantuan yang dapat menyelamatkan nyawa mereka”, sementara badan-badan bantuan PBB dan badan-badan bantuan internasional meninggalkan lokasi itu menyelamatkan diri disebabkan terjadinya pertempuran sengit.

Koordinator kemanusiaan PBB di Sudan Selatan, Toby Lanzer mengatakan, Senin (12/5). “Berlangsungnya perang di negara bagian ini, sekarang telah menyebabkan semua organisasi non-pemerintah dan badan-badan PBB mengevakuasi anggota stafnya dari lokasi lainnya”.

“Akibatnya lebih dari 300.000 warga sipil yang membutuhkan bantuan darurat, termasuk bantuan pangan dan layanan kesehatan, saat ini belum memiliki akses ke bantuan menyelamatkan jiwa tersebut,” tambah Toby Lanzer.

PBB memperkirakan puluhan ribu orang telah tewas dan 1,5 juta mengungsi sejak konflik dimulai di Sudan Selatan. (T/P002/P2)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Palestina
MINA Millenia
MINA Health