New York, MINA – Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, menghadapi musim dingin di Pakistan, negara itu akan memerlukan tambahan bantuan untuk lebih dari 20 juta korban banjir.
Dujarric mengingatkan masyarakat internasional untuk meningkatkan lebih banyak sumber daya dalam menangani krisis kemanusiaan ini. Dawn melaporkan, Ahad (11/12/2022).
“Rekan kemanusiaan kami memberi tahu, kebutuhan kemanusiaan di Pakistan semakin kritis, dan kebutuhan meningkat dengan datangnya musim dingin,” katanya.
Menurutnya, sampai saat ini, hanya 23% dari Rencana Tanggap Banjir senilai AS$816 juta yang telah diterima.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Meskipun air banjir saat ini sudah surut, tapi lebih dari 20 juta orang terus bergantung pada bantuan kemanusiaan, dan upaya rekonstruksi baru saja dimulai di beberapa daerah.
“Sampai saat ini mitra kemanusiaan kami telah menjangkau lebih dari 4,7 juta orang sejak awal banjir pada Agustus tahun ini,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, sekitar 2,6 juta orang telah menerima bantuan makanan. Mitra kemanusiaan PBB juga telah membantu 125.000 anak melanjutkan pendidikan mereka, melalui lebih dari 500 pusat belajar sementara.
Laporan Bank Dunia yang dirilis awal bulan ini mencatat, banjir Pakistan tahun 2022 berdampak langsung pada sekitar 33 juta orang dan menyebabkan lebih dari 8 juta orang mengungsi.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Pengungsi Afghanistan yang tinggal di Pakistan juga sangat terpengaruh oleh banjir.
Analisis data telekomunikasi menunjukkan gletser yang mencair ditambah dengan pola curah hujan yang berubah dapat meningkatkan risiko banjir di Pakistan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina