New York, 7 Jumadil Akhir 1436/27 Maret 2015 (MINA) – Perang di Suriah dan Irak, serta konflik bersenjata lainnya, telah meningkatkan jumlah pencari suaka politik ke negara-negara lain yang tahun 2014 lalu mencapai angka level tertinggi dalam 22 tahun terakhir ini.
Laporan Tahunan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) memaparkan, Turki telah menjadi negara ketiga penerima suaka terbesar ketiga, setelah Jerman dan Amerika Serikat. Turki menerima permintaan suaka sebanyak 87.800 orang pada 2014 lalu, sebagian besar berasal dari Irak.
“Suaka Politik Pada 2014”, Laporan Badan Pengungsi PBB yang dirilis Kamis mengatakan, secara keseluruhan ada 866.000 peminta suaka politik di 44 negara-negara industri tahun lalu, naik 45 persen dari 2013, demikian World Bulletin dilaporkan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Menurut UNHCR, angka ini meningkat 45 % dari tahun 2013 sebelumnya sebanyak 596.600 pencari suaka politik terdaftar pada 2013.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Jumlah pencari suaka politik tertinggi yang pernah didata UNHCR adalah sekitar 900.000 orang pada awal Perang Bosnia di mana jutaan orang Islam menjadi korban wafat.
Dalam perangkaan data tahun 2014 ini, juga tercatat Suriah menerima 150.000 permohonan suaka, Irak kedua sebanyak 68.700 dan Afghanistan membuat hampir 60.000.
UNHCR menyatakan, Suriah, Irak, Afghanistan, Serbia (Kosovo, ditambah Eritrea adalah lima negara asal pencari suaka terbesar pada tahun 2014.
Jerman sebagai penerima permohonan suaka tertinggi tahun 2014, telah menerima angka jumlah pencari suaka sebanyak lebih dari 173.000 kegiatan, seperempat diantaranya berasal dari Suriah.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
AS di tempat kedua, menerima sekitar 121.000 permohonansuaka, sebagian besar dari Meksiko dan negara-negara di Amerika Tengah.
Menurut laporan setempat, lima negara penerima permohonan suaka terbesar adalah Jerman, Amerika Serikat, Turki, Swedia dan Italia.
Eropa menerima 714.300 klaim, meningkat 47 persen dibandingkan dengan 2013 angka, dengan 485.000 klaim.
Juru bicara UNHCR, Melissa Fleming mengatakan, dalam konferensi pers di markas PBB, Jenewa bahwa Turki menjadi tuan rumah untuk sedikitnya 1,7 juta warga Suriah, namun, angka-angka ini tidak termasuk dalam laporan terbaru itu karena warga Suriah itu datang dengan status di bawah perlindungan sementara.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Ia menambahkan,”Kami percaya makin banyak warga Suriah yang akan menyeberangi Laut Tengah untuk mencapai Eropa”.(T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza