Pejabat Afsel Katakan Negara Barat telah Kehilangan Hak Bicara HAM

Penasihat Komunikasi dan mantan Direktur Media Afrika Selatan Mohamed Faizal Dawjee terlihat selama wawancara eksklusif dalam Antalya Diplomacy Forum (ADF) di Pusat Kongres dan Pameran NEST di Antalya, Turkiye pada 2 Maret 2024. (Foto: dok. AA)

Johannesburg, MINA – Mohamed Faizal Dawjee, penasihat komunikasi dan mantan direktur media pemerintah (Afsel), mengatakan bahwa negara-negara Barat telah kehilangan hak untuk berbicara tentang “hak asasi manusia”.

Dia mengutuk sikap Barat terhadap perang Israel di dengan menyatakan bahwa negara-negara Barat telah “terlibat dalam genosida warga Palestina.”

“Kami tentu yakin bahwa negara-negara Barat kini tidak bisa berbicara dan berkhotbah kepada kami tentang hak asasi manusia, penindasan, dan kebebasan, karena mereka telah kehilangan hak untuk melakukan hal tersebut, karena mereka telah mendukung dan terlibat dalam genosida warga Palestina,” kata Dawjee kepada Anadolu di Forum Diplomasi Antalya, Sabtu (2/3).

Terkait pengajuan negaranya ke Mahkamah Internasional (ICJ), Dawjee menekankan pentingnya pemahaman bahwa kebijakan luar negeri Afrika Selatan didasarkan pada hak asasi manusia, keadilan, dan kebebasan.

Baca Juga:  Misi Dagang UEA di Indonesia Gali Potensi Peningkatan Perdagangan Non-Minyak

“Kami melihat penindasan, ketidakadilan, dan apartheid yang sama seperti yang kami alami di negara kami, Afrika Selatan. Faktanya, banyak pemimpin kami di Afrika Selatan yang mengunjungi wilayah Palestina yang diduduki mengatakan, apa yang mereka lihat di Gaza 10 kali lebih buruk daripada apa yang terjadi di Afrika Selatan.”

“Jadi permohonan ke Mahkamah Internasional didasarkan pada hal itu. Kami menginginkan keadilan, kami menginginkan kebebasan, kami ingin penindasan berakhir di Gaza dan Palestina,” tegasnya. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.