Istanbul, MINA – Pejabat biro politik Hamas Basem Naim mengatakan, perundingan gencatan senjata antara kelompok pejuang Palestina dengan Israel yang ditengahi mediator internasional telah dilanjutkan.
Dikutip dari Press TV, pejabat biro politik Hamas, Basem Naim mengatakan pada Jumat (6/12), berbagai upaya telah diaktifkan kembali untuk mengakhiri genosida dan membebaskan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Basem Naim mengatakan kepada media di Turkiye bahwa kesepakatan untuk mengakhiri genosida Israel selama 14 bulan diharapkan dapat segera tercapai.
Ia mengungkapkan, belum ada proposal gencatan senjata baru yang “solid dan matang” yang diajukan kepada Hamas.
Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi, Lebih Dari 20 Warga Gaza Syahid
“Saya pikir tidak sulit untuk mencapai kesepakatan jika ada niat dari pihak lain,” jelasnya.
Naim mengatakan, Hamas berpegang teguh pada tuntutan inti dalam perundingan sebelumnya, termasuk gencatan senjata permanen, penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan hak warga Palestina yang mengungsi di Gaza untuk kembali ke rumah mereka.
Namun, ia juga mengatakan, kelompok perlawanan Palestina “siap menunjukkan fleksibilitas” dalam penerapan, termasuk pada jadwal penarikan pasukan Israel dari wilayah-wilayah penting di Gaza.
Selama putaran perundingan sebelumnya pada Agustus lalu, Israel menuntut agar setelah gencatan senjata, Israel mempertahankan kehadiran militer di koridor Philadelphia, jalur strategis di sepanjang perbatasan daerah kantong itu dengan Mesir, dan di koridor Netzarim, yang membentang dari timur ke barat melintasi bagian tengah Jalur Gaza.
Baca Juga: Musim Dingin Perparah Krisis Gaza, PBB Serukan Pengiriman Bantuan Segera
“Bisa saja ada diskusi tentang poin-poin ini, tetapi pada akhirnya, Israel harus menarik diri sepenuhnya dari koridor Philadelphia, dan perbatasan Rafah (dengan Mesir) harus segera dibuka,” tegas Naim.
Naim mengatakan, pemerintahan AS yang akan datang dapat “mempengaruhi situasi secara positif” mengingat Presiden AS terpilih, Donald Trump telah menjadikan penghentian perang di wilayah itu sebagai bagian dari platform kampanyenya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perlawanan di Gaza Berlanjut, Puluhan Tentara Israel Diserang