PEJABAT ITALIA BERJANJI TIDAK AKAN TERIMA MIGRAN

Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano. (Foto: ANSA/Giuseppe Lami)
Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano. (Foto: ANSA/Giuseppe Lami)

Sisilia, Italia, 16 Rajab 1436/5 Mei 2015 (MINA) – Meningkatnya jumlah migran yang mendarat di Italia, membuat Menteri Dalam Negeri Angelino Alfano mengunjungi pulau Sisilia, Senin (4/5), untuk berunding dengan pemerintah daerah yang berupaya mengatasi gelombang pendatang itu.

Beberapa politisi yang berbasis di Italia utara bersumpah tidak akan memberikan daerahnya untuk para pendatang Laut Mediterania.

Termasuk Gubernur Milan yang tinggal di Lombardy, ia bersumpah untuk tidak akan memberikan apa pun untuk migran, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Jika ada dana yang tersedia, itu harus dihabiskan untuk warga negara kita dan bukan untuk migran,” kata Gubernur Roberto Maroni yang dikutip kantor berita Italia ANSA.

Dalam periode tiga hari, Jumat, Sabtu dan Ahad, lebih dari 6.700 migran dengan perahu karet penuh sesak dan perahu nelayan tidak layak, diselamatkan di laut utara Libya.

Menurut Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi, mereka dikirim dari pelabuhan Libya oleh jaringan pedagang manusia.

Sementara itu, sepuluh mayat ditemukan di kapal atau di laut, Ahad. Cuaca laut yang tenang memicu lonjakan perdagangan manusia.

Wartawan Al Jazeera, Stephanie Dekker melaporkan dari pelabuhan Pozzallo di pulau Sisilia, beberapa perahu yang berlabuh sebagian besar penghuninya belum turun ke darat.

“Kami diberitahu, ada pemeriksaan medis yang ketat satu-persatu untuk memastikan  orang (migran) tidak membawa penyakit menular,” katanya.

Italia belum merilis jumlah kedatangan migran pada bulan April ini, tetapi aliran kedatangan migran yang tanpa henti tahun ini, akan melampaui angka 170.000 migran yang diselamatkan di laut oleh Italia pada tahun lalu.

Gelombang kedatangan mereka membuat walikota pelabuhan Italia dan organisasi amal berjuang untuk menemukan tempat tidur sementara bagi para migran.

Para migran sebagian besar dari Sub-Sahara Afrika. Selain di Sisilia, mereka juga ditampung sementara di pulau Lampedusa. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Comments: 0