Islamabad, Pakistan, MINA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mohammad Faisal pada hari Kamis (14/3), berangkat ke India dalam upaya meredakan ketegangan yang meningkat, antara dua tetangga yang bersenjata nuklir.
Pertemuan diadakan di Attari, sebuah desa India pada jarak 3 kilometer (1,8 mil) dari perbatasan, Anadolu Agency melaporkan.
“Kami berharap inisiatif Perdana Menteri Imran Khan ini tidak hanya akan memfasilitasi orang-orang Sikh, terutama dari India, tetapi dalam situasi yang dirusak saat ini dapat menjadi langkah maju dalam arah yang benar dari konflik ke kerja sama, permusuhan ke perdamaian dan permusuhan menjadi persahabatan,” Faisal mengatakan kepada wartawan di perbatasan Wagah sebelum keberangkatannya.
Pertemuan membahas rancangan perjanjian tentang koridor Kartarpur, yang akan memberikan akses bebas visa ke para peziarah Sikh India, untuk mengunjungi tempat-tempat suci di Pakistan.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Kami setuju dengan proposal India untuk mengadakan pertemuan di Attari yang menunjukkan semangat fleksibilitas, keterlibatan konstruktif kami dan upaya tulus untuk menguraikan situasi perdamaian dan stabilitas regional,” tambah Faisal.
Pakistan dan India telah sepakat untuk membuka perbatasan Kartarpur tahun ini.
Namun, hubungan kedua negara tetangga di Asia Selatan itu memburuk, setelah bom bunuh diri di Kashmir yang dikelola India pada pertengahan Februari menewaskan sedikitnya 40 tentara India.
Ketegangan semakin meningkat, menyusul pertikaian perbatasan antara pasukan udara kedua negara, di mana kedua pihak mengklaim telah saling menjatuhkan pesawat.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sebelumnya, kedua negara telah melakukan tiga perang, yakni pada tahun 1948, 1965 dan 1971 – sejak mereka dipartisi pada tahun 1947. (T/Ast/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)